Dianggap Asing, Foks Indonesia Gencar Sosialisasikan Kaligrafi Kufi Square

PASBERITA.comSeni kaligrafi Kufi Murabba' (Kufi Square) masih sangat asing sekali bagi masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, Friend of Kufi Square (FoKS) Indonesia gencar melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat guna mengeliminir kessalahpahaman terutama tentang bagaimana cara membacanya.

"Dulu pernah ada kasus pelecehan sandal dan celana yang bertuliskan Kufi surat Al-Ikhlas. Hal ini bisa segera diantisipasi jika masyarakat paham bagaimana cara membaca kaligrafi jenis Kufi ini," ujar salah seorang pendiri FoKS Indonesia, Amal Jamaludin, Selasa (22/3/2016) malam. 

Amal mengakui, kaligrafi Kufi Murabba' ini memang sulit. Bahkan, di Lemka (Lembaga Kaligrafi Al-Quran) sebagai pusat pendidikan, pelatihan dan pengembangan kaligrafi juga kurang mengenal kaligrafi Kufi ini. 

"Disini FoKS Indonesia mencoba mengenalkan apa itu Kufi murabba' dan bagaimana cara membacanya. Dan biasanya karya-karya Kufi yanga ada dicantumkan juga tulisan Arab biasa," jelas Amal yang juga seorang desainer grafis ini.

Amal juga menjelaskan sejak berdiri pada 1 Februari 2016 lalu, FoKS Indonesia cukup banyak yang berminat untuk mempelajarinya.

"Sejak berdiri Februari lalu, saat ini sudah ada 398 member yang bergabung di Grup FB FoKS Indonesia. Animo masyarakat cukup baik dan banyak yang penasaran bagaimana cara membaca apalagi membuat kaligrafi Kufi. Selain membentuk grup di Facebook, Foks Indonesia juga telah membuat grup dengan berbasis aplikasi Telegram, tapi cuma terbatas dan khusus Kufi basic saja," terang Amal.

FoKS sendiri, kata Amal,  lahir di Malaysia pada Mei 2010 lalu. "FoKS Indonesia hanya melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh para ustadz dan pakar Kufi yang sudah berkembang lebih dahulu disana," imbuhnya.

Amal menambahkan, kaligrafi Kufi merupakan kaligrafi tertua di dunia dan memiliki bentuk yang unik, serta tingkat readibility yang rendah. Dan, selama ini belum ada standarisasi dan panduan dalam menulis ataupun membaca kufi. 

Oleh karena itu, lanjut Amal, FoKS membuat standarisasi penulisan dan pembacaan Kufi, agar lebih mudah orang mengenal dan membaca dan menulis kaligrafi Kufi Murabba' tanpa merusak sifat huruf aslinya.

"Foks lahir bukan hanya mencoba mengembangkan kaligrafi kufi dan melestarikan salah satu budaya Islam ini, namun juga berusaha mengembangkan Kufi, agar dikenal dan mudah dipelajari," katanya.

Amal berharap kedepannya FoKS Indonesia bisa menjadi Pusat Pendidikan dan Pengembangan Kufi di Indonesia agar lebih dikenal dan orang-orang mudah membaca dan mempelajarinya. 

"Dan yang pasti menambah wawasan masyarakat umum akan salah satu khasanah kebudayaan Islam," katanya.

Selain itu, Amal menceritakan, dirinya pribadi belajar kaligrafi Kufi Murabba' ini sejak tahun 2014 melalui grup FoKS Malaysia.

"Tekad saya diawal belajar Kufi, bukan ingin bisa Kufi dan menjualnya, tapi lebih ingin mengembangkan dan sebagai salah satu ladang dakwah," pungkas pria yang juga owner Miqro Design dan Kufi Studio yang bertempat di Depok, Jawa Barat ini.

Adapun para pelopor berdirinya FoKS Indonesia adalah, Zehn Pamuji, Amal Jamaludin, Qarel Muhammad Hawari Qarnaini, Badrut Taman Syah, Muhammad Yasin dan Zubeir.(*)





 

Sumber
via PAs Berita

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama