Bekasimedia – Ultras AC Milan Curva Sud menuliskan statemen yang sebenarnya lebih kepada surat terbuka yang mereka tujukan kepada Fillipo Inzaghi serta kata-kata yang bernada sarkas kepada manajemen AC Milan.
Rossoneri akan segera mengangkat pelatih asal Serbia Sinisa Mihajlovic yang musim lalu melatih Sampdoria dan sempat juga menjadi asisten Roberto Mancini di Internazionale setelah ia pensiun dari klub tersebut. Silvio Berlusconi yang mengadakan pertemuan dengan eks pemain dengan rekor capaian gol tendangan bebas terbanyak itu mengindikasikan kepergian duet pelatih dan asistennya musim lalu, Fillipo Inzaghi dan Mauro Tassoti.
Walaupun belum secara resmi diumumkan tetapi ada laporan bahwa keduanya sudah diberi tahu secara lisan oleh manajemen AC Milan untuk meninggalkan posisinya sekarang. Karena itulah Curva Sud menulis “surat” ini.
Hi Pippo,
Sudah sangat lama ya sejak tahun 2001, awal dimana kamu belum bisa kami terima dikarenakan kamu datang dari Juventus dan melihatmu mengenakan seragam merah-hitam kala itu sangatlah aneh untuk kami.
Tetapi kamu membuktikan itu semua dengan skill serta kerja keras dan diatas itu semua kamu memiliki kerendahan hati yang menyentuh semua hati semua pendukung AC Milan saat itu.
Ya, itu juga termasuk karena engkau berhasil mengangkat Piala Liga Champions 2003, dan sebelum sampai ke final dirimulah yang membawa kami sampai ke final. Bagaimana bisa kami melupakan gol-mu di akhir laga saat menghadapi Ajax (karena untuk kami gol tersebut adalah milikmu).
Bagaimana bisa kami melupakan semua gol di partai Derby, atau gol-gol mu di Athena, satu dari sekian banyak gol penting lainnya, atau yang kamu ciptakan di Yokohama. Tidak ada satupun dari kami yang akan melupakan itu semua dari awal hingga kamu mencapai gol ke 300-mu, gol-gol keajaiban yang kau ciptakan di kompetisi Eropa maupun gol terakhir yang memberikan rasa haru dan sedih secara bersamaan karena kami tahu kamu tidak akan kembali bermain bersama AC Milan.
Gambaran dirimu tidak akan pernah terhapuskan di Curva Sud ketika kamu memberikan salut kepada kami di San Siro.
Dan setelah itu kamu mulai menjajaki kepelatihan dari tim muda dari Berreti dan kemudian Primavera. Walaupun jarang, tetapi kami sesekali menemani perjalananmu di pertandingan-pertandingan penting seperti di Piala Viareggio maupun pertandingan Derby, dan tidak ada yang lupa gesture yang engkau buat di Interello saat kamu meninggalkan anak asuhmu dan kemudian memilih untuk berselebrasi bersama kami di tribun.
Hari ini, untuk orang-orang yang mencintaimu adalah hari-hari yang menyedihkan, kamu masuk ke tim utama pada bulan Juli lalu, walaupun tim ini tidak menjadi lebih baik tetapi kamu selalu mencoba yang terbaik untuk tim, kamu menaruh semua tanggungjawab dan dedikasimu untuk klub dan kita selalu mengapresiasi hal tersebut, dan kamu selalu mendapat dukungan dari kami, ketika pihak klub menyembunyikan kegagalan mereka di bursa transfer pemain dan selalu saja menjanjikan sesuatu yang mereka tidak dapat penuhi.
Mereka telah memperlakukanmu dengan perlakuan yang tak layak, mencari penggantimu tanpa memberi terlebih dahulu kepadamu tentang hal tersebut.
Kita telah melihat Milan menghargai legendanya, tetapi hari ini kita melihat Milan yang sempat menjadi satu dari yang terbaik malah membusuk dan bersembunyi dibalik kesuksesan itu. Mereka (Manajemen) telah melakukan itu semua, tetapi untuk kami kamu tidak akan berubah, tetaplah menjadi dirimu, orang yang selalu berteriak dan berselebrasi seperti orang yang mengamuk setelah mencetak setiap gol, dan Curva mengenali pentingnya dirimu.
Hari ini tentunya bukan akhir dari segalanya, respek dan sentimen yang kami buat bukan berarti kami tidak bisa berbuat seperti itu. Kita tidak akan melupakan seperti apa dirimu untuk kami, dan apa yang telah engkau lakukan untuk kami.
Ketika kamu mau, kita akan selalu bersedia menemanimu.
Dengan segala kasih sayang Curva Sud Milano, Curva milikmu.
(frb)
The post Ultras AC Milan Menulis Surat Cinta Untuk Inzhagi appeared first on Bekasi Media.
Sumber Suara Jakarta