Bekasimedia – Sepintas jika kita mendengar kata “Anak Punk” atau Punker akan tergambar rambut tegak berdiri dengan tato di seluruh tubuh, dan banyak dijumpai di jalanan sebagai pengamen. Tidak demikian dengan Andri (30 tahun) salah seorang Punker yang berdomisili di Wisma Asri Bekasi Utara, Andri yang saat ini sudah menikah dan dikaruniai seorang putri adalah satu punkers yang mandiri secara ekonomi.
Sehari-hari Andri menjalankan usaha sablon kaos bertema Punk dengan nama dagang “Bintang Sablon”, usaha yang dijalankan mulai dari pembelian cat sablon, bahan kaos, proses sablon dan pemasaran pun dia jalankan sendiri.
Dikatakan Andri penjualan produk kaos sablon hasil karyanya dipasarkan ke komunitas Punk secara online lewat BBM dan Media Sosial Facebook, lewat penjualan online ini, “Bintang Sablon” mampu menembus pasar bukan hanya di daerah Bekasi saja namun juga ke kota-kota lain di sekitar Bekasi, meliputi Jakarta, Depok, Bogor bahkan luar Pulau Jawa. Selain itu Andri juga melakukan penjualan secara langsung saat ada acara musik yang diadakan oleh kumunitas punk. Andri menambahkan untuk beberapa bulan terakhir, beliau mulai menggelar dagangan nya di jalan raya BKT (Banjir Kanal Timur) di sekitar area Pondok Kopi Jakarta Timur. Di tempat ini penjualan produk Andri cukup menggembirakan, terlebih saat bulan Ramadhan kemarin.
Kemandirian ekonomi Punkers satu ini tidak hanya bergerak di bidang sablon saja, namun juga melebarkan sayapnya ke usaha jual beli sepeda motor bekas, dan menerima proses Rebuild (perakitan ulang) motor motor tua baik Vespa maupun sepeda motor Jepang yang saat ini sedang digandrungi anak muda di Bekasi.
Selain rajin mencari nafkah halal untuk hidupi anak istri, saat ini, Andri rajin mengikuti pengajian rutin hari di hari minggu pagi, bersama beberapa orang temannya yang juga pecinta dan penikmat musik Punk. Pengajian pun dilaksanakan di kediaman orang tua Andri di Wisma Asri.
“Saya sedih kalo inget masa lalu, saya berusaha ke jalan yang lebih baik,” ucap Andri kepada bekasimedia.
“Kalo omset gak menentu bang! se-enggaknya Alhamdulillah masih di jalur yang bener. Kalau lagi rame sekitar 300-an ribu kalo lagi sepi paling enggak 50 ribuan masih dapet,” tutup Andri.
Jangan menilai buku dari sampulnya sangat tepat untuk menggambarkan Punker Bekasi satu ini. (dhy)
The post Kreasi dan Kemandirian Ekonomi Anak Punk Bekasi appeared first on Bekasi Media.
Sumber Suara Jakarta