Karatsu dimata Novelis Indonesia

sinta yudisia

Bekasimedia – Novelis sekaligus Ketua Umum Forum Lingkar Pena, Shinta Yudhisia terkesan akan Kota Karatsu di Jepang yang tidak melulu isinya tentang teknologi. Ketika ditanya apa yang akan Shinta tulis tentang Karatsu, dirinya menjawab keindahan alam dan nuansa tradisional yang terbayang dibenaknya.

“Kalo misalnya saya kesana salah satu yang terbayang itu justru kesan tradisional. Mereka tidak seperti biasanya yang terbayang dari Jepang dengan  teknologinya yang tingkat dewa, jadinya justru membuat kita gak pengen kesana,” ujarnya Rabu (5/8/15) usai diskusi dengan perwakilan Kota Karatsu di salah satu rumah makan di Depok.

Awalnya wanita asal Surabaya ini tidak begitu tertarik untuk berkunjung ke negeri Sakura. Dirinya lebih memilih ke negara Turki atau Hongkong, walaupun dirinya pernah beberapa kali ke Hongkong.

“Tapi setelah saya melihat Karatsu ternyata ada sisi Jepang yang tradisional yang slow begitu, jadi ada sesuatu yg bisa kita nikmati, jadi kita bisa menikmati tradisi jepang,” tukasnya.

Salah satu nuansa tradisional yang berkesan dimata Shinta seperti tatacara menyantap makanan. Orang Jepang memiliki wadah makanan dengan ukiran seni menarik, gambar-gambar dan motif bentuk wadah yang membuat hidup suasana makan. Sehingga orang Jepang bisa makan sambil menikmati, mensyukuri, dan membuat suasana menjadi yaman dan tenang.

“Seperti info yang baru saya dapatkan juga, kenapa di Jepang itu kita bahkan ingin membawa pulang piring makannya. Ternyata di jepang setiap hal ada filosofinya. Bahkan makan pun ada filosofinya,” kesan Shinta. (yp)

The post Karatsu dimata Novelis Indonesia appeared first on Bekasi Media.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama