Bekasimedia – Setelah kontroversi yang ia perbuat kepada internal Kabinet Kerja berlalu, kali ini, Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli yang biasa disebut “Si Pendekar Rajawali Ngepret” mulai mengeluarkan cakar-cakarnya untuk membereskan masalah yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Saya beserta tim sudah mempelajari masalah yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, masalahnya memang rumit. Banyak sekali pihak yang berkepentingan. Insya Allah pekan depan mulai akan dibenahi. Semoga Tanjung Priok dapat dibenahi hingga menjadi pelabuhan internasional yang efision dan berdaya saing tinggi,” ujar Rizal di dalam siaran pers, Selasa (25/8/2015).
Rizal telah menyiapkan 7 cara guna menekan masa tunggu bongkar muat atau biasa disebut (dweling time) di pelabuhan Tanjung Priok. Pembenahan meliputi perbaikan arus barang, sistem teknologi informasi, sampai memberantas mafia-mafia yang selama ini berada di sana.
Berikut adalah ketujuh langkah tersebut :
1. Memperbanyak jalur hijau bagi barang ekspor impor yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang sudah berlaku. Sedangkan jalur merah bagi barang yang dicurigai bermasalah, akan ditekan sampai pada tingkat paling minimal. Untuk melakukan hal tersebut, Kemenko Maritim dan Sumber Daya akan bekerjasama dengan Ditjen Bea dan Cukai Kementrian Keuangan.
2. Meningkatkan biaya denda bagi kontainer yang telah melewati masa simpan di pelabuhan. Selama ini tarif denda yang berlaku sangat rendah, yaitu hanya Rp 27.500/hari/kontainer 20 feet. Akibatnya, sebagian pengusaha lebih suka ‘menyimpan’ barangnya di pelabuhan daripada membayar sewa gudang di luar pelabuhan yang jauh lebih mahal.
3. Membangun jalur rel kereta api sampai ke lokasi loading dan uploading peti kemas. Di negara-negara maju, akses jalur rel kereta api sampai ke pelabuhan. Dengan akses kereta api ke pelabuhan, maka arus barang akan lebih cepat dan murah serta mengurangi beban jalan dan kemacetan lalu lintas.
4. Meningkatkan sistem teknologi informasi dalam pengelolaan terminal peti kemas. Dengan begitu, pengusaha dapat dengan mudah mengetahui posisi peti kemas secara detail dan akurat. Data ini sangat membantu dalam proses penanganan dan relokasi peti kemas dengan cepat dan murah.
5. Menambah kapasitas crane. Jumlah yang ada saat ini sudah tidak memadai, sehingga kurang memberi daya dukung. (*/JJ2)
sumber foto: kabarindonesia.com
The post Rizal Ramli, Sang Rajawali Ngepret Mulai Tunjukkan 7 Cakarnya appeared first on Bekasi Media.
Sumber Suara Jakarta