MediaTangerang.com, - Buku yang mengajarkan Atheis beredar, buku yang dibuat Yayasan Al-Kahfi bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta ini menghebohkan sosil media karena isinya mengajarkan siswa untuk tidak percaya agama dan Tuhan. Ajaran buku tersebut dinilai bisa merusak pola pikir siswa.
Seperti capture yang diterima MediaTangerang.com pada halaman 10, memuat ajaran yang menafikan agama dan Tuhan bahwa agama adalah ekspresi keputusasaan jiwa manusia saat tidak bisa menghadapi kerasnya kehidupan dan Tuhan adalah hasil ilusi manusia akibat ketertekanan jiwa manusia.
Tentu ajaran tersebut bertolak belakang dengan tujuan pembuatan buku tersebut, di cover buku tersebut disebutkan bahwa tujuan pembuatan buku tersebut adalah upaya untuk mengatasi tawuran pelajar, kenakalan remaja dan radikalisme di kalangan pelajar dengan methode pembinaan karakter terprogram.
Seolah, agama adalah biang kenakalan remaja, tawuran dan radikalisme. Siswa diajak untuk meninggalkan agama dan tidak percaya Tuhan. Dan cara mengatasi kenakalan remaja dan radikalisme itu hanya dengan pimbinaan karakter.
“Ini sangat berbahaya, buku tersebut ingin menjauhkan generasi muda dari agama dan Tuhan. Padahal ajaran agamalah yang membuat penganutnya lebih berakhlak dan berbudi pekerti luhur,” ujar Lastri Yanuar, netizen yang berstatus ibu rumah tangga di bilangan Tangerang Selatan ini.
Sebagai ibu rumah tangga, dia menyayangkan sikap pemerintah khususnya DInas Pendidikan yang tidak teliti terhadap buku-buku yang diedarkan ke siswa, padahal isinya sangat membahayakan siswa. Alih-alih ingin menanamkan karakter ke siswa tapi malah bisa membuat siswa jadi liberal dan atheis.
“Semoga buku dari Yayasan Al Kahfi tidak beredar di Kota Tangsel. dan seandainya sudah beredar di Tangsel, Dinas Pendidikan kota Tangsel harus bisa mencegahnya atau menariknya,” harapnya.
Diketahui, info Buku Yayasan Al Kahfi yang berjudul “Program Pelajaran Jakarta Berkarakter” mengajarkan Atheis beredar melalui media WhatsApp, bahkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta memfasilitasi Yayasan Al Kahfi dengan membuat surat yang isinya mengundang wakil kesiswaan dalam acara “Sosialisasi Kegiatan Program Pembinaan Karakter oleh Yayasan Al Khafi Tahun 2015".
Sampai berita ini diturunkan, belum ada jawaban atau klarifikasi dari Dinas Pendidikan DKI maupun Yayasan Al-Kahfi. MediaTangerang.com sedang mencoba klarifikasi dengan pihak terkait.
Seperti capture yang diterima MediaTangerang.com pada halaman 10, memuat ajaran yang menafikan agama dan Tuhan bahwa agama adalah ekspresi keputusasaan jiwa manusia saat tidak bisa menghadapi kerasnya kehidupan dan Tuhan adalah hasil ilusi manusia akibat ketertekanan jiwa manusia.
Tentu ajaran tersebut bertolak belakang dengan tujuan pembuatan buku tersebut, di cover buku tersebut disebutkan bahwa tujuan pembuatan buku tersebut adalah upaya untuk mengatasi tawuran pelajar, kenakalan remaja dan radikalisme di kalangan pelajar dengan methode pembinaan karakter terprogram.
Seolah, agama adalah biang kenakalan remaja, tawuran dan radikalisme. Siswa diajak untuk meninggalkan agama dan tidak percaya Tuhan. Dan cara mengatasi kenakalan remaja dan radikalisme itu hanya dengan pimbinaan karakter.
“Ini sangat berbahaya, buku tersebut ingin menjauhkan generasi muda dari agama dan Tuhan. Padahal ajaran agamalah yang membuat penganutnya lebih berakhlak dan berbudi pekerti luhur,” ujar Lastri Yanuar, netizen yang berstatus ibu rumah tangga di bilangan Tangerang Selatan ini.
Sebagai ibu rumah tangga, dia menyayangkan sikap pemerintah khususnya DInas Pendidikan yang tidak teliti terhadap buku-buku yang diedarkan ke siswa, padahal isinya sangat membahayakan siswa. Alih-alih ingin menanamkan karakter ke siswa tapi malah bisa membuat siswa jadi liberal dan atheis.
“Semoga buku dari Yayasan Al Kahfi tidak beredar di Kota Tangsel. dan seandainya sudah beredar di Tangsel, Dinas Pendidikan kota Tangsel harus bisa mencegahnya atau menariknya,” harapnya.
Diketahui, info Buku Yayasan Al Kahfi yang berjudul “Program Pelajaran Jakarta Berkarakter” mengajarkan Atheis beredar melalui media WhatsApp, bahkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta memfasilitasi Yayasan Al Kahfi dengan membuat surat yang isinya mengundang wakil kesiswaan dalam acara “Sosialisasi Kegiatan Program Pembinaan Karakter oleh Yayasan Al Khafi Tahun 2015".
Sampai berita ini diturunkan, belum ada jawaban atau klarifikasi dari Dinas Pendidikan DKI maupun Yayasan Al-Kahfi. MediaTangerang.com sedang mencoba klarifikasi dengan pihak terkait.
Sumber
via Media Tangerang
Tags
tangerang