Sambut Ramadhan, Inilah Hikmah Pawai Obor & Senter

Hari itu Sabtu, 4 Juni 2016 grup Whatsapp Komunitas SEMBUH (Silaturahim Elemen Muslim Bakda Shubuh) diramaikan dengan diskusi tentang teknis Parade Pawai Obor Muslim Bumi Anggrek dan Vila Mutiara Gading 2, Karang Satria Tambun Utara untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1437H.

Kenapa harus obor?

Kira-kira begitu inti pertanyaan salah seorang anggota grup dari DKM Al-Ihsan Blok V Vila Mutiara Gading 2, sebagi solusi, akhirnya judul kegiatan pun ditambah menjadi, “Parade Obor dan Senter”.

Teknis lainnya yang menjadi bahan diakusi adalah dimana dan kapankah titik awal perjalanan pawai dimulai? ada dua alternatif saat itu yakni bakda Maghrib atau Bakda Isya. Bagi yang bakda maghrib beralasan agar pawai tidak sampai malam, yang bakda isya beralasan agar pawai tidak memotong waktu Isya.

Itulah fitrah dan tabiat kita selaku manusia sebagai makhluk yang berakal,  yang selalu punya sudut pandangnya masing-masing. Pawai akhirnya diputuskan dimulai Bakda Magrib dari Masjid Al-Kautsar Bumi Anggrek sebagai titik kumpul pertama dan rehat Isya di Masjid Raya RW.18 Vila Mutiara Gading 2 sebagai titik kumpul kedua.

Tibalah pada waktunya (Sabtu malam Minggu, 4/6/16) Parade Pawai Obor dan Senter Sambut Ramadhan 1437 H Forum Silaturahim Masjid dan Musholla (FSMM) Vila Mutiara Gading 2 Bumi Anggrek dan Sekitarnya terlaksana dengan meriah namun khidmat. Peserta pawai yang beragam mulai dari anak, remaja, pemuda dan dewasa (baik bapak -bapak maupun ibu-ibunya) turut ikut andil. Dalam prakteknya selain membawa obor dan senter ada juga yang membawa lilin.

Bagi mereka yang kritis terhadap tradisi dan budaya yang dikaitkan dengan ritual atau ibadah Ramadhan seperti acara pawai tarhib di atas, atau tradisi lainnya mulai dari Nisfu Sya’ban, Munggahan atau Rewahan, dll. Jawabannya harus dengan presfektif mereka yakni dari sudut pandang dalil syariat.

Tetapi berbeda dengan mereka yang mengambil sikap untuk mengakomodir adat atau tradisi atau budaya lainnya yang berlaku di masyarakat. Untuk mendukung dan menguatkan syariat. Maka melaksanakan tarhib Ramadhan atau menyambut Ramadhan dengan pawai adalah bagian dari isti’dad atau persiapan kita dalam menyambut Ramadhan.

Selama hal itu tidak diyakini sebagai sebuah keharusan dan bukan dari rangkaian ibadah mahdhoh maka mereka dan para masyaikh mereka rata-rata berpendapat bahwa hal itu mubah atau dibolehkan oleh syariat.

Bahkan Rasulullah SAW dalam hadits yang kita sama-sama ketahui bahwa jauh-jauh hari sudah berdoa untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dengan doa yang terkenal :

اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبارك لنا في رمضان …

“Ya Allah berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan (sampaikan) Berkahi pula kami di bulan Ramadhan”

Selain itu mereka yang melaksanakan Tarhib Ramadhan dengan Pawai Obor dan Senter memiliki filosofis yang baik untuk difahami yaitu karena mereka berjalan di malam hari maka butuh penerangan, dalam hal ini adalah obor atau senter.

Dalam ayat Al-Quran tentang kewajiban untuk melaksanakan ibadah puasa, Allah memanggil mereka orang-orang yang beriman. Diman orang-orang yang beriman itu adalah dia orang yang memiliki ilmu. Dan orang yang memiliki ilmu adalah orang yang akan mampu berjalan dalam suatu kegelapan. Sebagaimana malam hari, bagi mereka yang berjalan menuju satu tujuan butuh sekali penerang dalam hal ini adalah obor atau senter.

Demikian Tadabur Harian Ramadhan (THR) edisi perdana semoga bermanfaat bagi penulis, pembaca dan kita semua dalam mengisi dan menghiasi amal Ibadah Ramadhan tahun ini.

Terakhir mari kita renungkan dan tadaburi ayat Al-Quran berikut ini :

أَمَّنْ يَهْدِيكُمْ فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَنْ يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ تَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya). Quran Surat An-Naml (27) ayat 63

Wallahu A’lam

Dimyat, S.Ag

The post Sambut Ramadhan, Inilah Hikmah Pawai Obor & Senter appeared first on BEKASIMEDIA.COM.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama