Setelah sebulan berpuasa, dengan hikmah Ramadhan sebagai jalan menuju ketaqwaan kepada Allah, seperti dalam firman-Nya : “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kalian, agar kalian bertaqwa”. (Al Baqarah: 183).
Dan puasa Ramadhan juga menjadi sesuatu hikmah memberikan manfaat menyehatkan tubuh, seperti sabda Rasulullah : ”Berpuasalah, maka kamu akan sehat” (HR. Ibnu Sunni), ada yang menyatakan bahwa hadits ini dhoif, akan tetapi ada pula yang menyatakan bahwa derajat hadits ini sampai dengan tingkat hasan (lihat, Fiqh Al Islami wa Adilatuh, hal 1619). Tapi makna matan hadits bisa tetap diterima, karena puasa memang menyehatkan.
Rasulullah SAW juga pernah menyatakan: ”Lambung adalah tempat tinggal penyakit dan sedikit makanan adalah obatnya”. Puasa kita selama 1 bulan membersihkan tubuh dari sisa metabolisme. Saat berpuasa tubuh akan menggunakan zat-zat makanan yang tersimpan. Bagian pertama tubuh yang mengalami perbaikan adalah jaringan yang sedang lemah atau sakit.
Puasa mengurangi berat badan berlebih
Puasa dapat menghilangkan lemak dan kegemukan, secara ilmiah diketahui bahwa lapar tidak disebabkan oleh kekosongan perut. Tetapi juga disebabkan oleh penurunan kadar gula dalam darah.
Puasa juga membantu melindungi tubuh dari penyakit gula. Kadar gula darah cenderung turun saat seseorang berpuasa. Hal ini memberi kesempatan pada kelenjar pankreas untuk beristirahat. Di mana fungsi kelenjar ini adalah menghasilkan hormon insulin. Bagi orang yang sehat, puasa juga akan mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe-2, ini karena saat puasa, dengan sendirinya konsumsi kalori secara fisiologis akan berkurang. Hal ini akan mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Lebih jauh, hal ini akan meningkatkan sensitivitas hormon insulin dalam menormalkan kadar gula darah. Pengontrolan gula darah yang baik akan mencegah penyakit diabetes tipe-2.
Penelitian menunjukkan, bahwa puasa menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dan kadar kolesterol darah yang tinggi secara jangka panjang bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Bila hal ini terjadi di otak, maka terjadilah stroke, dan bila terjadi di daerah jantung maka timbullah penyakit jantung. Dari hasil penelitian diketahui, puasa bisa meningkatkan kolesterol ‘baik’ (HDL) sebanyak 25 titik, dan menurunkan lemak trigliserol sekitar 20 titik. Lemak trigliserol merupakan bahan pembentuk kolesterol ‘jahat’ (LDL).
Puasa mengurangi produksi senyawa oksigen yang bersifat racun (radikal bebas oksigen), di mana radikal bebas oksigen yang berlebihan di dalam tubuh akan mengurangi aktivitas kerja enzim, menyebabkan terjadinya mutasi, dan kerusakan dinding sel. Ada sekitar 50 penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung dan stroke, dicetuskan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas .
Puasa telah memberikan efek rejuvinasi (pergantian) sel-sel tubuh, membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan menurunkan berat badan. Puasa memperbaiki Dispepsia (maag) fungsional. Dengan berpuasa, penyakit kulit khususnya jamur akan lebih cepat membaik. Puasa juga dapat meningkatkan volume semen, persentase spermatozoa hidup dan jumlah total spermatozoa.
Setelah berpuasa Ramadhan, dan menyehatkan hati dan tubuh, maka tibalah saatnya menyambut hari kemenangan kita, yaitu merayakan hari lebaran Idul Fitri.
Namun bagi masyarakat muslim Indonesia momen Idul Fitri janganlah menjadi ajang baldendamdan dan lupa diri. Karena banyaknya makanan, terutama makanan dan camilan khas terlihat lezat, sehingga kadang tidak bisa mengontrol diri. Sehingga tidak disadari akan dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit.
Apa saja penyakit yang seringkali muncul di saat lebaran dan bagaimana cara mencegahnya?
1. Diare
Diare merupakan penyakit yang paling banyak menyerang usai Idul Fitri. Penyakit ini dipicu oleh makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan. Banyak orang yang tidak dapat mengatur pola makan dan makanan dengan baik begitu Idul Fitri tiba. Makanan apa pun masuk ke dalam perut, terlebih ketika berkunjung ke kerabat atau tetangga. Perasaan tidak enak jika tidak menyantap hidangan yang telah disiapkan menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Diare usai Idul Fitri juga banyak disebabkan kondisi lingkungan yang tidak bersih 100% sehingga bakteri menghinggapi makanan dan menyebabkan sakit.
Cara mencegah penyakit diare ini dengan menjaga kebersihan lingkungan sehingga bakteri tidak menghinggapi makanan. Meskipun pembantu pulang kampung dan kesibukan meningkat, kebersihan harus tetap menjadi prioritas. Dan menjaga pola makan dan makanan yang dikonsumsi. Hindari makanan yang asam, pedas dan bersantan, terutama dalam jumlah banyak.
2. Peningkatan kadar gula darah dan kolesterol
Meskipun tidak banyak terlihat efeknya secara langsung, secepat diare, peningkatan kadar gula darah dan kolesterol juga banyak menyerang usai Idul Fitri. Kondisi ini muncul setelah terlalu banyak mengonsumsi makanan manis . Tidak bisanya mengontrol asupan makanan manis selama hari Idul Fitri dan beberapa hari setelahnya menimbulkan kadar gula darah terus-menerus tinggi dan bahkan berisiko hiperglikemia.
Serupa dengan peningkatan kadar gula darah, meningkatnya kolesterol juga timbul sebagai akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak saat Idul Fitri seperti opor ayam, sambal goreng kentang, sayur labu, dan ayam goreng.
“Setelah dirasakan muncul kondisi seperti tersebut, sebaiknya segera lakukan perubahan pola makan sehat agar kondisi tubuh bisa cepat pulih dan kembali sehat,”.
3. Maag
Penyakit Maag juga tidak sedikit menyerang usai Idul Fitri. Penyebabnya, perubahan pola makan secara drastis.
“Kondisi ini biasanya muncul setelah makan berlebihan dan terlalu banyak makan pedas,”.
Kondisi maag ini biasanya kambuh setelah pada hari Idul Fitri tersebut orang tidak bisa menahan keinginannya untuk makan makanan yang jumlahnya berlimpah. Selain itu, banyak mengonsumsi makanan pedas juga bisa memicu kambuhnya penyakit ini.
Cara mencegah penyakit maag ini adalah dengan mengatur pola makan. Bersabarlah untuk tidak menyantap banyak makanan, ubahlah pola makan secara bertahap agar mendekati keteraturan. Di sinilah salah satu hikmah puasa Syawal disegerakan di awal bulan Syawal. Sehingga perbedaan pola makan hanya terjadi sehari, itu pun tetap dalam kontrol. Setelah puasa Syawal selesai, umumnya godaan makanan hari raya cenderung telah menipis dan pola makan bisa diatur normal kembali.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan kita adalah dengan berhati-hati dengan hidangan lebaran yang memang terlalu sayang untuk dilewatkan. Tetapi, harus berhati-hati dengan kemungkinan meningkatnya tensi darah atau kolesterol yang diakibatkan dari makanan yang dikonsumsi saat Lebaran. Maka yang tak boleh dilupakan adalah tetap mengimbangi dengan konsumsi buah dan sayuran. Karena buah dan sayuran dapat membantu menurunkan berat badan dan mencegah munculnya penyakit kronis.
Manfaat Sayuran adalah sebagai berikut :
1. Melawan kembung
Ada yang beranggapan bahwa memakan sayuran dapat membuat perut kembung. Pendapat yang keliru. Karena hampir sebagian besar sayuran berguna untuk mencegah perut kembung. Sebab sayuran kaya akan serat yang berguna untuk membuang kotoran dan sisa pencernaan, serta mencegah sembelit dengan cara menjaga pergerakan sistem pencernaan
Perut kembung biasa terjadi jika kita mengonsumsi terlalu banyak sodium, yang banyak ditemukan di dalam garam. Sebagian besar orang dewasa di Amerika mengonsumsi sodium 2 kali lebih banyak daripada standar yang disarankan. Memakan seiris daging bakar dan biskuit telur seperti yang dijual di restoran pada umumnya, atau semangkuk sup instan berarti mengonsumsi kebutuhan sodium selama sehari dalam sekali makan.
Sayuran itu kaya akan potasium dan air, yang dapat membantu mengeluarkan sodium dari dalam tubuh dan dapat membantu menormalkan keseimbangan cairan tubuh.
Untuk meringankan rasa penuh di perut, cobalah untuk memakan timun, tomat, selada hijau maupun merah.
Jika mengalami kembung ketika mulai menambah porsi sayuran, cobalah untuk menyantap sayuran yang dikukus. Panas yang dihasilkan dari proses pengukusan akan menurunkan serat dan membantu tubuh menyesuaikan kebutuhan serat secara perlahan.
2. Sayuran Membantu Mengurangi Tanda-Tanda Penuaan
Sayuran memberikan aura muda, karena membantu mencegah tanda-tanda penuaan, menjaga kulit tetap muda dan menyediakan phytonutrients, vitamin C dan air.
Kebanyakan sayuran mengandung 85-95 persen air yang dapat melembabkan kulit dan mengurangi kerutan. Dan phytonutrients, yang terdapat di semua sayuran, dapat menghambat penuaan dini dengan mencegah kerusakan sel karena stres, paparan sinar matahari, polusi dan racun lingkungan lainnya. Dan kandungan vitamin C nya memperbaiki pembentukan kolagen.
Pilihlah sayuran berwarna merah maupun oranye terang, seperti tomat, paprika, labu merah, wortel dan jeruk untuk menikmati manfaat beta-karoten, yakni membuat kulit cerah dan sebagai perlindungan kulit dari ganasnya sinar matahari. Sayuran merah seperti tomat juga mengandung lycopene yang dapat berperan sebagai tabir surya alami.
3. Sayuran Mengurangi Stres
Stres dapat membuat kita lelah dan moody, sehingga menyembunyikan kemampuan kita untuk memilih makanan bernutrisi. Hasilnya, kita pun terus-terusan merasa lapar dan meraup makanan terlalu banyak.
Sementara itu, nutrisi seperti magnesium dan vitamin C cepat hilang selama kita stres. Dan vitamin C sangat mudah ditemukan di hampir semua sayuran. Sama halnya dengan omega-3 dan vitamin B yang dapat melawan kecemasan dan depresi.
Potasium dan magnesium yang ditemukan di beberapa sayuran dapat memberikan efek menenangkan sementara di dalam tubuh, kedua nutrisi ini merilekskan pembuluh darah dan menjaga tekanan darah tetap normal. Sedangkan serat membuat gula darah stabil, mencegah penurunan energi dan perubahan mood yang drastis.
Semua sayuran dapat membantu meredakan stres. Jamur, sayuran hijau, labu, kentang, paprika, bayam, pok choy, adas, dan kacang panjang adalah sumber berbagai vitamin dan mineral.
4. Sayuran Melindungi Tulang
Sebagian besar orang berpikir bahwa pelindung tulang hanyalah makanan yang berasal dari susu sapi, karena mengandung kslsium dan vitamin D yang cukup tinggi. Tetapi beberapa sayuran juga memiliki nutrisi seperti yang dimiliki susu, ditambah vitamin K sebagai zat pembentuk tulang, magnesium, potasium dan serat prebiotik.
Tomat secara khusus telah dihubungkan dengan masalah kesehatan kulit. Sebab berdasarkan penelitian ditemukan fakta bahwa jika konsumsi tomat dikurangi atau tidak mengkonsumsi tomat sama sekali, akan menyebabkan peningkatan resiko osteoporosis.
Makanlah sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, brokoli dan kacang polong untuk mendapatkan kalsium dan vitamin K. Jamur mengandung vitamin D, sedangkan asparagus, bawang merah, bawang putih dan daun bawang merupakan sumber serat prebiotik.
Saat lebaran atau idul fitri, biasanya kita banyak menyantap aneka hidangan yang berlemak, seperti opor, rendang, gule, kue-kue lebaran, dan lain sebagainya. Tak dipungkiri memang, makanan-makanan tersebut terasa nikmat di lidah. Namun sayangnya, kandungan lemak, santan, minyak, dan gula yang tinggi dalam menu-menu masakan lebaran tersebut bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh.
Berbagai ancaman gangguan kesehatan dan penyakit pasca lebaran yang mungkin muncul misalnya adalah gangguan saluran cerna (diare), penyakit jantung, kolesterol dan darah tinggi. Kandungan lemak dan gula yang cukup tinggi dalam makanan-makanan khas lebaran juga dapat memicu kenaikan berat badan.
Untuk menetralisir timbunan lemak yang terlanjur masuk ke dalam tubuh, Anda bisa melawannya dengan cara mengonsumsi banyak buah. Buah tak hanya berguna sebagai makanan pencuci mulut, tapi juga mampu mengusir lemak dalam tubuh.
Buah mengandung flavonoid yang bermanfaat untuk mencegah kanker. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam buah juga bagus untuk melawan radikal bebas, menurunkan kolesterol jahat, dan menetralisir racun dalam tubuh.
Buah-buahan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi?
Nanas
Kandungan enzim bromelin, vitamin B, dan C yang terkandung dalam buah nanas baik untuk memecah lemak dalam usus, sehingga membantu mengoptimalkan kerja saluran pencernaan. Khasiat lainnya adalah dapat mengontrol tekanan darah, dan menurunkan kadar kolesterol jahat.
Pisang
Buah pisang banyak mengandung vitamin A, B1, B2, dan C. Manfaatnya dapat menjaga keseimbangan air dalam tubuh, mengurangi produksi asam lambung, mencegah penyakit stroke dan jantung. Pisang juga kaya akan kandungan kalium yang bermanfaat untuk menjaga tekanan darah normal.
Apel
Buah apel banyak mengandung vitamin A, B, dan C. Kandungan flavonoid dalam buah apel juga tinggi. Bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, mencegah tekanan darah tinggi, meningkatkan lemak baik HDL, menstabilkan gula darah dan efektif juga untuk menjaga berat badan.
Kandungan pektin yang tinggi dalam buah apel mampu mengikat air dan mencegah penyerapan lemak oleh sel-sel tubuh. Selain itu, asam malat dan asam tartaric dalam buah apel juga bisa meningkatkan kerja sistem pencernaan dan membersihkan hati.
Semangka
Buah semangka termasuk juga salah satu buah yang banyak manfaatnya. Buah ini banyak mengandung kalium sehingga baik untuk menjaga tekanan darah normal dan mencegah penyakit jantung. Buah semangka juga banyak mengandung vitamin C, dan pro-vitamin A. Manfaatnya adalah dapat berperan sebagai antialergi dan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Kentucky, Amerika juga mengungkapkan bahwa rutin mengonsumsi buah semangka dapat mengurangi tumpukan lemak dalam tubuh.
Pepaya
Buah pepaya banyak mengandung vitamin C dan pro-vitamin A. Buah ini juga kaya akan antioksidan karoten, flavonoid, dan karpain, yaitu alkaloid yang berfungsi membantu mencegah terjadinya serangan jantung.
Melon
Selain kaya akan aneka vitamin, buah melon juga mengandung senyawa antikanker dan antioksidan yang bermanfaat untuk membantu mencegah penggumpalan darah, melancarkan pencernaan, dan menurunkan kadar kolesterol jahat.
Alpukat
Buah alpukat termasuk buah yang kaya nutrisi dan memiliki banyak manfaatnya bagi tubuh. Buah ini kaya akan asam lemak omega 9, yaitu lemak sehat yang mampu mempercepat konversi lemak menjadi energi dan meningkatkan laju metabolisme tubuh. Tak hanya itu, buah alpukat juga banyak mengandung kalium. Bahkan, kandungan kalium dalam buah alpukat lebih tinggi daripada buah pisang (buah yang banyak dikenal sebagai buah dengan kalium yang tinggi). Kalium bermanfaat untuk menjaga tekanan darah normal dan membantu mencegah penyakit jantung.
Lemon
Jeruk lemon kaya akan vitamin C sehingga mampu membantu meningkatkan metabolisme dan membantu hati memetabolisme sel-sel lemak.
Lemon juga banyak mengandung antioksidan yang efektif melindungi tubuh dari radikal bebas.
Kandungan lainnya yang juga penting dalam lemon adalah senyawa astringen yang bisa merangsang kerja hati dan kantung empedu. Minum segelas air hangat perasan jeruk lemon adalah salah satu cara untuk detoks, mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh.
Menjaga kesehatan hati yang ama penting guna mengoptimalkan kemampuan tubuh dalam mencerna dan membakar lemak, karena hati adalah salah satu organ yang bertanggung jawab untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.
Khasiat lainnya dari jeruk lemon adalah mampu mencegah timbulnya penyakit kardiovaskular. Buah lemon banyak mengandung flavonoid dan karotenoid yang mampu membantu mencegah timbulnya penyakit kardiovaskular, dengan cara melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif dan peradangan.
Jeruk Keprok
Sebuah studi yang dilaporkan dalam sebuah jurnal metabolisme mengungkapkan bahwa mengonsumsi setengah buah jeruk keprok sebelum makan dapat membantu menurunkan kadar lemak perut dan kolesterol jahat.
Menurut studi tersebut, mengonsumsi buah jeruk keprok dengan rutin selama enam minggu dapat memperkecil ukuran lingkar pinggang sampai dengan 1 inci. Khasiat tersebut merupakan efek yang diperoleh dari kombinasi antara vitamin C dan senyawa fitokimia yang ada dalam buah jeruk keprok.
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah ini efektif untuk memecah lemak di dalam tubuh atau membakar lemak tubuh. Selain itu, vitamin C juga efektif untuk menurunkan kadar insulin. Semakin rendah kadar insulin dalam tubuh maka akan semakin rendah pula kemampuan tubuh dalam menyimpan dan menumpuk lemak. Itu artinya, bila kadar insulin rendah maka lemak tidak akan mudah menumpuk di dalam tubuh.
Tomat
Buah tomat banyak mengandung vitamin C dan likopen yang mampu merangsang produksi asam amino karnitin. Penelitian telah menunjukkan bahwa karnitin dapat membantu mempercepat pembakaran lemak tubuh hingga 3 kali lipat.
Buah tomat juga tinggi kandungan kromium, yaitu zat yang mampu menstabilkan gula darah. Bila gula darah stabil, maka berarti lonjakan insulin juga akan lebih sedikit, sehingga penyimpanan lemak dalam tubuh juga akan lebih sedikit.
Buah Beri (Bluberi, Stroberi, Raspberi dan Blackberry)
Buah-buah beri seperti bluberi, stroberi, raspberi dan blackberry mengandung antosianin yang membantu meningkatkan aliran darah ke jantung dan menjaga jantung dari penumpukan plak. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Harvard University menemukan bahwa wanita yang makan setidaknya tiga porsi blueberi dan stroberi per minggu memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung.
Buah-buah beri juga banyak mengandung polifenol, zat kimia alami yang dapat membantu menurunkan berat badan dan menghambat pembentukan lemak tubuh.
Pilihlah buah-buahan tinggi serat yang memberikan efek rasa kenyang lebih lama, sekaligus mampu menstabilkan gula darah dan meningkatkan kesehatan pencernaan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi buah adalah, pastikan buah yang dikonsumsi sudah dicuci bersih. Sebaiknya, konsumsilah buah langsung tanpa penambahan pemanis atau gula agar manfaat sehat dari buah bisa dirasakan.
Demikianlah cara sehat dengan bijak menkonsumsi makanan agar terhindar dari berbagai penyakit setelah perjalanan ibadah puasa kita selama sebulan dan menyambut lebaran Idul Fitri dengan sehat hati dan tubuh.
Yaitu dengan tetap melakukan pola ibadah dan pola makan yang seimbang sebagai manfaat pembelajaran selama berpuasa di saat Ramadhan. Semoga bermanfaat. Taqoballahu minna waminkum, mohon maaf lahir dan bathin, Selamat merayakan hari lebaran Idul Fitri, dengan hikmah Ramadhan kembali menjadi fitrah kita, semoga kita senantiasa diberkahi sehat, bahagia dan mulia selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.*(AR)
By dr Riris Wd, M.Si
Peneliti herbal medis dan kecantikan, Dokter Saintifikasi Jamu, Konsultan Kecantikan dR clinic, Akupunkturis, Dosen
The post Gaya Hidup Sehat dengan Mengonsumsi Sayur dan Buah Saat Idul Fitri appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta