Bekasimedia – Syamsi Dhuha Foundation (SDF) – LSM nirlaba peduli Odapus (Orang dengan Lupus) – penerima Sasakawa Heatlh Prize 2012 dari WHO terus ikut menjadi bagian dari usaha dunia untuk dapat temukan terapi Lupus yang aman dan efektif serta berupaya untuk tingkatkan kualitas hidup Odapus di Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan luncurkan aplikasi Lupie Diary, aplikasi catatan medis pribadi Odapus.
“SDF luncurkan aplikasi berbasis android dan diberi nama ’Lupie Diary’, yang merupakan catatan medis pribadi (personal medication record). Aplikasi catatan medis pribadi bagi penyandang Lupus yang pertama di Indonesia ini merupakan pengembangan dari salah satu karya pemenang ‘Care for Lupus SDF Award’, dari Universitas Surabaya, untuk membantu Odapus mencatat riwayat kesehatan yang dijalaninya secara pribadi. Odapus sering harus berobat ke banyak dokter, rumah sakit atau klinik yang mengakibatkan riwayat catatan medisnya terpencar di beberapa tempat.
Dengan Aplikasi ’Lupie Diary’, yang dapat diunduh secara gratis ini, diharapkan Odapus atau pendampingnya dapat mengumpulkan riwayat catatan medisnya sendiri yang akan membantu Odapus untuk disiplin lakukan terapi. Aplikasi ini penggunaannya mudah, dapat dioperasikan pada android dengan operating system (OS) versi 4.0,” papar Dian Syarief, ketua SDF yang juga seorang Odapus.
Sementara itu, dr. Rachmat Gunadi Wachyudi SpPD-KR, mewakili para Dokter Pemerhati Lupus menyambut baik adanya aplikasi Lupie Diary ini karena akan sangat membantu dokter dalam melakukan diagnosa dan memberikan terapi pengobatan yang tepat.
Beberapa Odapus mengungkapkan pengalamannya gunakan Lupie Diary ini, “Sangat praktis, semua data terintegrasi di aplikasi ini, memudahkan saat harus berkonsultasi dengan dokter dari berbagai bidang,” tutur Nurasni.
“Saya jadi lebih disiplin untuk jalankan terapi yang dokter sarankan juga ingatkan untuk minum obat, lakukan cek lab atau kontrol ke dokter,” timpal Dwi Wahyuni.
“Adanya aplikasi ini juga mudahkan memantau perkembangan kondisi kesehatan saya, sehingga saat berkonsultasi dengan dokter dapat lakukan evaluasi bersama atas terapi yg dijalankan,” kata Dealdi Trya Sabila.
Lupie Diary ini juga memberikan penjelasan tentang Lupus dan beberapa tips manajemen diri untuk bisa hidup bersahabat dengan Lupus. Aplikasi Lupie Diary dibangun oleh relawan SDF, Irawan Thamrin dan Desi Anggraeni. “Kami senang bisa membantu SDF merealisasikan visinya, meningkatkan kualitas hidup Odapus melalui aplikasi ini”, ujar Irawan. “Kami akan melihat kebutuhan Odapus dan mengembangkan aplikasi ini lebih baik ke depan,” tutup Desi.
Lupie Diary dapat diunduh disini
(eas)
The post SDF Luncurkan Aplikasi Lupie Diary Untuk Odapus appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta