BEKASIMEDIA.COM – Komisi D DPRD Kota Bekasi Selasa (30/11) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Jalan Komodo Raya No. 2 Perumnas I Bekasi Selatan, Jawa Barat atas insiden ambruknya bangunan sebuah kelas yang menurut pihak kepala sekolah sudah lama tidak difungsikan untuk proses belajar mengajar tapi dijadikan untuk ruang laboratorium siswa. Anggota Komisi D yang hadir dalam kesempatan tersebut antara lain, Daddy Kusradi (PKS), Murfati Lidianto Lie (Gerindra) dan Sanwani (PPP). Kedatangan mendadak mereka untuk memastikan kabar ambruknya bangunan kelas SMPN 4 yang terjadi sekaligus untuk melakukan pendataan atas kerusakan yang terjadi untuk dijadikan evaluasi terhadap dinas terkait dalam menjalankan pengawasan bangunan fisik sekolah.
Salah seorang anggota Komisi D Murfati Lidianto Lie, yang berhasil kami minta konfirmasinya di gedung D PRD kota Bekasi, Rabu (1/12) mengatakan memang usia bangunan gedung tersebut sudah tua dan sangat berpotensi untuk ambruk, karena menurutnya kayu-kayu penyangga bangunan sudah sangat rapuh dan dimakan rayap.
“Hasil sidak kami ditemukan bangunan sudah sangat tua, kayu-kayunya pun sudah termakan rayap,” ungkap Murfati.
Atas kejadian tersebut Komisi D meminta kepada Dinas Bangunan dan Pemukiman untuk segera melakukan penganggaran pembangunan Laboratorium SMPN 4 agar bisa segera difungsikan kembali, karena sangat vital ruang lab tersebut bagi terselenggaranya proses belajar mengajar siswa. Bahkan Murfati meminta kepada Disbangkim untuk membuatkan sekalian Laboratoirium yang paling canggih sekota Bekasi untuk dibuat sekolah percontohan.
“Saya meminta Disbangkim membuatkan Laboratorium yang paling canggih sekalian sekota Bekasi untuk jadi sekolah percontohan,” imbuhnya.
Komisi D juga menyarankan dalam pembangunan ruang lab nantinya dinas terkait juga memikirkan komponen lainnya, perbaikan drainase untuk pembuangan cairan bekas bahan praktikum kimia, kemudian juga ruangan lab yang kedap suara agar siswa bisa berkonsentrasi dari kebisingan suara diluar, serta dilalukan pengadaan SDM guru yang mumpuni dan memiliki kapasitas memahami betul laboratorium sekolah.
Komisi D DPRD Kota Bekasi juga meminta selain renovasi bangunan Lab sekaligus merehabilitasi secara keseluruhan ruangan yang konstruksi kayunya sudah hancur. Membongkar dan merekonstruksi kembali fondasi dan kerangka atap kayunya untuk menjaga mutu dan kualitas bangunan agar anggaran yang dialokasikan tidak menjadi sia-sia digunakan.
Sementara itu kepala sekolah SMPN 4 Heri Wahyudi, mengatakan untuk mengantisipasi ruang lab yang sudah hancur menurutnya secara umum tidak berpengaruh terhadap ruang siswa yang ada, karena SMPN 4 memiliki 30 ruang belajar dengan kapasitas daya tampung siswa sebanyak kurang lebih 1200 orang siswa, jadi masih bisa ditanggulangi.
Untuk tidak terjadi lagi insiden yang sama pada sekolah lain Komisi D menyarankan kepada pihak terkait untuk terus melakukan pengawasan berkala terhadap banguna sekolah yang telah berusia tua dan rawan ambruk.
“Kami menyarankan pihak terkait UPTD Disdik dan Disbangkin harus sering turun ke sekolah dan berkomunikasi dengan kepala sekolah khususnya tim bagian pembangunan sekolah, dan kalau sifatnya urgent harus cepat diprioritaskan lebih dahulu sekolah-sekolah yang memang butuh direhab, sebagai bentuk preventif.” tutupnya. (adv/dns)
The post Komisi D Minta Disdik dan Disbangkim Bangun Ruang Laboratorium SMPN 4 Percontohan Tercanggih sekota Bekasi appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta