BEKASIMEDIA.COM – Setelah ramai diperbincangkan netizen di media sosial tentang Showroom Mobil Honda yang menyuruh karyawannya memakai topi sinterklas, akhirnya Rabu (14/12/16) siang ini polisi bersama perwakilan ormas Islam mendatangi tempat kejadian yang terletak di Jl. Raya Jati Asih Kecamatan Jati Asih Kota Bekasi.
Pengecekan dan pertemuan pun langsung dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, diantaranya; Kabag Ops Polrestro Bekasi Kota Kompol Aslan Sulastomo, SH, Kasat Intel Polrestro Bekasi Kota Kompol Subianto Sulaeman, Kapolsek Jatiasih Kompol H. Rajiman, SH, Wakapolsek Jatiasih AKP. Bambang Sutaryo, Kanit Binmas Polsek Jatiasih Iptu Saulina RH, Kanit Intelkam Polsek Jatiasih Ipda Akhyar, Ust. Nanang Seno – Panglima Forum Muslim Bekasi Raya (Kabupaten dan Kota), Ustadz Ferry Front Anti Pemurtadan Bekasi, Ustadz Arifin – Kongres Umat Islam Bekasi, Zulkenedy – Paguyupan Masjid dan Mushola Bekasi, Rizal Kepala Ops Manager Honda Mitra Jatiasih dan Andri Kepala Mekanik Honda Mitra Jatiasih
Pada kesempatan tsersebut masing-masing pihak menyampaikan pendapatnya. Pihak kepolisian melalui kabag ops Polrestro Bekasi Kota Kompol Aslan Sulastomo, meminta semua yang hadir harus sepakat dengan NKRI dan menjaga persatuan dan kesatuan. Selain itu meminta pihak Honda Mitra Bekasi harus dapat menerima adanya perbedaan dalam hal keyakinan beragama karyawannya, serta meminta Honda Mitra Bekasi kedepannya agar lebih hati-hati dalam menerapkan kebijakan terutama dalam hal-hal yang bisa mengarah SARA.
Hal lain yang disampaikan pihak kepolisian adalah meminta pihak perusahaan tidak memaksa dan memberikan sangsi apapun bagi karyawannya yang tidak bersedia mengenakan topi sinterklas.
Menanggapi pernyataan pihak kepolisian, Ustadz Ferry dari Forum Anti Pemurtadan sepakat dengan konsep NKRI.
“Justru itu kita harus bisa menerima perbedaan. Kedatangan kami kesini juga berkaitan dengan adanya informasi yang tersebar di medsos. Jika memang benar ada terkait info yang sudah tersebar di medsos agar pihak perusahaan tidak memaksakan kebijakan terkait aqidah terhadap karyawannya,” kata Ustadz Ferry.
Ustadz Nanang Seno, Panglima Forum Muslim Bekasi Raya menyatakan kedatangannya untuk mengecek kebenaran informasi di medsos, agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.
“Kami berterimakasih kepada pihak Honda Mitra Bekasi karena dengan adanya masalah ini bisa menciptakan efek bola bilyard yaitu dengan kedatangan kami kesini, bisa mengingatkan perusahaan-perusahaan lainnya sehingga tidak melakukan hal serupa,” jelasnya.
Ustadz Nanang juga berharap pihak Honda Mitra Bekasi untuk tidak memberikan sangsi apapun terhadap Ririn Novitasari, karyawan showroom yang fotonya tersebar di medsos sedang memakai topi sinterklas.
Rizal sebagai kepala operasional manajer showroom tersebut mengucapkan terimakasih atas kedatangan semua pihak. Ia menyatakan kebijakan untuk mengenakan topi Sinterklas hanyalah sebagai upaya perusahaan mengikuti tren di masyarakat dan tidak memaksakan ataupun memberikan sangsi apapun bagi yang tidak memakai atribut topi Sinterklas tersebut.
Menjelang dzuhur, pertemuan ini ditutup dengan damai dan semua pihak meninggalkan lokasi dan situasi aman. (dns/eas)
The post Soal Topi Sinterklas, Ini Hasil Pertemuan Polisi, Ormas Islam & Showroom Honda appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta