Hadapi Pra Olimpiade, Atlit Juara Dunia Panjat Tebing Pusatkan Latihan di Lembah Harau

Limapuluh Kota – Atlit nasional juara dunia panjat tebing menitikberatkan pelaksanaan latihan rutin di Lembah Harau dan Nagari Andaleh. Latihan tersebut dipusatkan di Limapuluh Kota guna menghadapi Pra Kualifikasi Olimpiade November 2019 mendatang.

“Latihan kali ini untuk menaikkan great dan speed para atlit kita, menghadapi Pra Kualifikasi Olimpiade yang akan berlangsung di Prancis, November mendatang,” kata Pelatih Nasional Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Hendra Basyir di sela menghadiri jamuan makan malam di kediaman Ketua KONI Limapuluh Kota, Selasa (20/8) malam.

Para atlit Timnas tersebut antara lain, Aspar Jaelolo (juara dunia 3 kali), Alfian M Fajri (juara dunia 2 kali) serta peraih medali emas Asian Games, Aries Susanti. Selain atlit timnas, juga ikut beberapa atlit daerah seperti dari Kota Padang dan DKI Jakarta, sebagai sparing partner mereka.

Diakui pelatih Hendra Basyir, pihaknya memilih pemusatan latihan para atlit nasional di Lembah Harau, karena melihat tebing batu Lembah Harau memiliki jalur unik untuk latihan panjat tebing. Sehingga, para atlit panjat tebing kategori speed (kecepatan) tersebut dapat menambah great dan kemampuan yang berbeda ketika bertanding.

Awalnya, diakui Hendra, pemusatan latihan akan dilakukan di Tebing Baso. “Tapi melihat potensi tebing Lembah Harau, kami memutuskan memusatkan latihan disini. Sambil mengeksplore keindahan alam dan jalur tebing yang ada di Lembah Harau,” sebutnya.

Sebanyak 67 jalur, dikatakan, sudah ada di tebing Lembah Harau. Dari latihan yang dilakukan sejak 15 Agustus lalu, para atlit timnas sudah berhasil menambah pembuatan 8 jalur. Rencananya, mereka akan menggelar latihan di Harau, sampai 7 September 2019.

Padahal, diakui Hendra, mereka awalnya dijadwalkan memusatkan latihan di Thailand. “Tapi, kami berpendapat lain. Jika ada daerah di negara kita berpotensi seperti di Lembah Harau ini, lebih baik kita eksplore negeri kita saja. Sehingga devisa kita tidak pergi ke luar negeri,” sebutnya.

Selain sebagai objek wisata, Lembah Harau, dinilai sangat berpotensi dikembangkan menjadi arena pertandingan dan latihan panjat tebing. Ia mengisyaratkan, hal itu jika pemerintah daerah dapat memberikan sentuhan fasilitas berstandar internasional. “Jika sarana lengkap, saya yakin orang-orang akan berbondong kesini, karena sangat potensi dan ini tidak ada di daerah lain,” tutur Hendra.

Mendengar ungkapan pelatih nasional FPTI, Ketua KONI Limapuluh Kota, Davis Emha mengaku sangat apresiasi, terutama atas pilihan pemusatan latihan atlit nasional di Lembah Harau. Ia berharap Pelantnas panjat tebing mau berbagi pengalaman dan ilmu kepada para atlit FPTI di Limapuluh Kota.

“Karena target kita, bagaimana para atlit kami di panjat tebing ini nantinya juga bisa seperti adik-adik atlit timnas. Target kami pembinaan atlit daerah, tidak hanya untuk porprov dan nasional, tapi kalau bisa juga berprestasi di tingkat internasional. Menjadi juara dunia tidak mustahil,” sebut Davis Emha.

Pihaknya juga berpesan agar para atlit nasional tetap menjaga sikap nasionalisme dan kecintaan ke tanah air. “Suatu kebanggaan kami, yang biasanya melihat adik-adik di TV, sekarang dapat bertemu langsung. Nanti pesan-pesan adik-adik atlit akan kami sampaikan ke pemerintah daerah kami,” tutur Davis Emha. (aking/humas KONI 50 KOTA)



Sumber sumbar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama