PASBERITA.com - Sedikitnya 200 korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Bandung Selatan, Jawa Barat tidur nyaman dengan kasur empuk per atau spring bed di Balai Musyawarah Warga, Sabtu (9/5/2015).
Menurut keterangan Kepala Rukun Warga (RW) setempat Ripa memaparkan springbed tersebut diberi oleh PT Star Energy Geothermal yakni perusahaan gas yang telah memakan jiwa sedikitnya lima orang lebih akibat ledakan pipa gas miliknya.
"Spring bed dari Geothermal untuk korban longsor yang mengungsi di sini," ungkap Ripa kepada Okezone saat ditemui di lokasi.
Pantauan di lokasi sedikitnya puluhan spring bed dua lapis dan satu lapis. Kenyamanan itu diberikan agar korban longsor tidak merasa trauma akibat ledakan gas perusahaan tersebut lantaran melihat kondisi rumah mereka hancur akibat longsor.
Tidak hanya spring bed, warga pengungsi juga diberi makanan yang layak oleh perusahaan itu. Namun sayang, kenyamanan dan makanan tersebut hanya bersifat sementara, santunan berupa uang hanya diberikan kepada keluarga yang salah satu anggota keluarganya dipastikan tewas.
"Santunan belum ada, yang dapat baru keluarga yang meninggal dunia," ujarnya.
Pihaknya meminta agar perusahaan itu bertanggungjawab atas seluruh harta dan nyawa para korban longsor.
"Ya, kita meminta bisa diganti semua kerugian akibat longsor pipa gas itu, karena rumah mereka habis rata dengan tanah," tutup Ripa.(*)
Menurut keterangan Kepala Rukun Warga (RW) setempat Ripa memaparkan springbed tersebut diberi oleh PT Star Energy Geothermal yakni perusahaan gas yang telah memakan jiwa sedikitnya lima orang lebih akibat ledakan pipa gas miliknya.
"Spring bed dari Geothermal untuk korban longsor yang mengungsi di sini," ungkap Ripa kepada Okezone saat ditemui di lokasi.
Pantauan di lokasi sedikitnya puluhan spring bed dua lapis dan satu lapis. Kenyamanan itu diberikan agar korban longsor tidak merasa trauma akibat ledakan gas perusahaan tersebut lantaran melihat kondisi rumah mereka hancur akibat longsor.
Tidak hanya spring bed, warga pengungsi juga diberi makanan yang layak oleh perusahaan itu. Namun sayang, kenyamanan dan makanan tersebut hanya bersifat sementara, santunan berupa uang hanya diberikan kepada keluarga yang salah satu anggota keluarganya dipastikan tewas.
"Santunan belum ada, yang dapat baru keluarga yang meninggal dunia," ujarnya.
Pihaknya meminta agar perusahaan itu bertanggungjawab atas seluruh harta dan nyawa para korban longsor.
"Ya, kita meminta bisa diganti semua kerugian akibat longsor pipa gas itu, karena rumah mereka habis rata dengan tanah," tutup Ripa.(*)
Sumber
via PAs Berita
Tags
Pasberita