Secara naluri kekinian, Citizen Journalism ini sudah berlangsung sejak smartphone membudaya dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat jaman sekarang.Selfie, foto-foto kegiatan komunitas, foto kegiatan sekolah, foto kegiatan keluarga, kejadian di jalan dan di tempat umum yang kemudian di upload ke sosial media maupun blog.
Sedangkan aktivitas utama dalam kewartawanan adalah meliput, mengolah, dan menyajikan sebuah informasi dalam bentuk berita kepada khalayak. Selain itu, dapat juga dikatakan sebagai pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari kejadian atau yang sedang hangat (trend).
Citizen Journalism mulai mencuat sejak bencana Tsunami Aceh tahun 2004, saat itu ada seorang warga yang merekam kejadian di tempat dengan menggunakan kamera ponsel, yang kemudian ditayangkan berulang-ulang oleh media televisi swasta nasional.Itulah contoh sederhana dari kegiatan ril Citizen Journalism.
Sayangnya sebagaimana pisau belati yang bermata dua, ada sisi buruk dan sisi baik dari kegiatan Citizen Journalism ini, oleh karenanya tujuan diadakannya Workshop Citizen Journalism Bekasimedia 14 Juni di Aula RS.Annisa Cikarang, salah satunya adalah untuk mengarahkan agar kegiatan publikasi masyarakat bernilai positif.
Memang tidak ada batasan baku untuk citizen journalism dalam membuat suatu berita. Namun Citizen journalism juga ada etikanya. Etika tersebut kurang lebih sama dengan etika menulis di media online diantaranya adalah tidak menyebarkan berita bohong, tidak mencemarkan nama baik, tidak memicu konflik SARA dan menyebutkan sumber berita dengan jelas.(*/mk)
The post Mengenal Citizen Journalism appeared first on Bekasi Media.
Sumber Suara Jakarta