PASBERITA.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan, kabar adanya beras plastik di sejumlah pasar tradisional ternyata hanya isu yang tidak benar.
"Beras plastik tidak ada dan tidak mungkin ada. Karena kalau mau dihitung harga plastik saat ini Rp12.00 per kilogram, sedangkan beras biasa itu hanya Rp7.000 sampai Rp10.000. Jadi tidak mungkin kalau ada," tegasnya kepada wartawan di Makassar, Rabu (27/5) seperti dilansir skalanews.
Menurut dia, berdasarkan pengecekan di lapangan baik di pasar tradisional dan pasar moderen yang dilakukan kepolisian, Badan POM, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten kota, hasilnya negatif.
"Hasil dari inspeksi mendadak dan pengecekan lapangan negatif. Kasus penemuan beras plastik pertama di Bekasi, sudah diambil sampel dan saat dicek hasilnya tidak ada," katanya.
Mengenai penjual bubur di Cianjur, Jawa Barat, kata dia, juga diyakini ada keanehan sebab awalnya yang bersangkutan menyebut-nyebut beras plastik, tapi tidak mau datang saat dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
Amran mengungkapkan, saat ini masalah sebenarnya ada pada distribusi beras yang diduga dimainkan pihak tertentu. Sehingga harga cukup melambung.
"Ada yang memainkan. Inilah yang membikin harga beras naik cukup tinggi. Untuk itu kami minta, agar Bulog bisa membeli langsung ke petani. Sehingga tidak ada lagi yang memainkan begitupun harga demikian. Untuk Sulsel bisa menyerap hingga 70 persen," ungkapnya.
"Beras plastik tidak ada dan tidak mungkin ada. Karena kalau mau dihitung harga plastik saat ini Rp12.00 per kilogram, sedangkan beras biasa itu hanya Rp7.000 sampai Rp10.000. Jadi tidak mungkin kalau ada," tegasnya kepada wartawan di Makassar, Rabu (27/5) seperti dilansir skalanews.
Menurut dia, berdasarkan pengecekan di lapangan baik di pasar tradisional dan pasar moderen yang dilakukan kepolisian, Badan POM, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten kota, hasilnya negatif.
"Hasil dari inspeksi mendadak dan pengecekan lapangan negatif. Kasus penemuan beras plastik pertama di Bekasi, sudah diambil sampel dan saat dicek hasilnya tidak ada," katanya.
Mengenai penjual bubur di Cianjur, Jawa Barat, kata dia, juga diyakini ada keanehan sebab awalnya yang bersangkutan menyebut-nyebut beras plastik, tapi tidak mau datang saat dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
Amran mengungkapkan, saat ini masalah sebenarnya ada pada distribusi beras yang diduga dimainkan pihak tertentu. Sehingga harga cukup melambung.
"Ada yang memainkan. Inilah yang membikin harga beras naik cukup tinggi. Untuk itu kami minta, agar Bulog bisa membeli langsung ke petani. Sehingga tidak ada lagi yang memainkan begitupun harga demikian. Untuk Sulsel bisa menyerap hingga 70 persen," ungkapnya.
Sumber
via PAs Berita
Tags
Pasberita