SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kondisi umat Islam di Tolikara, Papua, berangsur kondusif. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya ibadah massal (sholat Jumat) pertama pasca kerusuhan brutal Jemaat Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) yang membakar dan menyerang umat Islam saat Sholat Idul Fitri, jumat, pekan lalu.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang anggota Tim Relawan Dompet Dhuafa yang juga tergabung dalam Komite Umat untuk Tolikara (Komat Tolikara), Imam Al-Faruq, sebagaimana rilis yang dikirimkan langsung dari Distrik Karubaga, Kabupatan Tolikara, Papua, kepada redaksi SuaraJakarta.co, Jumat (24/7)
“Alhamdulillah. Sepekan telah berlalu. Akhirnya hari Jumat ini, kaum muslimin Tolikara bisa menggelar Shalat Jumat. Ini adalah momen ibadah massal pertama semenjak Idul Fitri yang mencekam. Shalat Jumat pertama sejak kerusuhan,” jelasnya
Dirinya menjelaskan bahwa Shalat Jumat ini digelar di kompleks Koramil Karubaga, Tolikara. Bertindak selaku imam dan khatib adalah Ustadz Fadlan Rabbani Garamatan dan diikuti sekitar 200 jamaah muslim Tolikara.
Dalam kesempatan tersebut, menurut Imam, Ustadz Fadlan memberikan pesan kepada jamaah dalam khutbahnya agar tetap menegakkan prinsip Islam dalam seluruh kehidupan.
“Mari kembali bangun Tolikara dengan damai,” kata pemuka agama Islam yang kerap disapa “Ustadz Sabun” tersebut.
Ibadah Shalat Jumat dilaksanakan mulai pukul 12.05 sampai 12.40 WIT. Berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Dikabarkan, sore ini akan dilaksanakan koordinasi seluruh elemen muslim dan lembaga donatur yang telah di lokasi. Koordinasi tersebut akan dilaksanakan di Koramil yang membahas tentang detail pembangunan masjid Baitul Muttaqin Tolikara.
The post Tolikara Kian Kondusif, 200 Umat Muslim Selenggarakan Sholat Jumat Pertama Pasca Kerusuhan appeared first on SuaraJakarta.co | Media Ibukota Indonesia.
Sumber : Suara Jakarta