MediaTangerang.com, - Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar menghadiri undangan temu lapang kegiatan gelar teknologi alat mesin pertanian (Alsintan) dalam budidaya padi sawah menggunakan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu, di Desa Cikande Jayanti. Selasa, (1/9).
Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanis Pertanian Dr Astu Unadi Menyampaikan, ini adalah program kita bersama yang sama-sama tujuannya meningkatkan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan, salah satu cara meningkatkan produksi pertanian salah satunya ialah dengan terus mengembangkan teknologi pertanian /alat mesin pertanian (alsintan). Seperti halnya saat ini kita akan mulai penerapan teknologi alsintan yaitu mesin pemanen padi (mini indo combine harvester).
“Tolong semua alat pemanen padi ini di operasikan semaksimal mungkin perlakukan sebagai modal bisnis dan tolong di manage dengan baik, mudah mudahan teknologi yang sekarang ini kita terapkna bisa benar benar membantu dan memberi manfaat kepada patani,” ujar Astu Unadi.
Sementara itu Pelaksanan harian Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten Eti herawati mengatakan kegiatan gelar teknologi ini diharapkan mampu membuat para petani bisa lebih di permudah dalam hal memanen sawah, dan juga mampu membantu mensukseskan program swasembada pangan berkelanjutan usaha peningkatan padi, jagung, dan kedelai. Untuk saat ini sawah di Desa Cikande ini mampu menghasilkan 7,7 Ton padi per hektar.
“Musim kering saja disini mampu menghasilkan 7.7 ton per hektar saya berharap di musim hujan mampu menghasilkan padi lebih dari itu,” ucap Eti
Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar dalam sambutannya mengatakan, "Kita selalu bersyukur kepada Allah meskipun di tengah kemarau seperti ini masih ada lahan sawah yang bisa dipanen meskipun tidak maksimal.
Pemerintah Kabupaten Tangerang sendiri sangat concern dalam hal sektor pertanian dan di dalam RPJMD kita di targetkan lahan hijau seluas 25.000 hektar. Dan saya selalu himbau kepada pemilik lahan pertanian/persawahan jangan sampai menjual lahannya tersebut kepada para perusahaan atau pengembang, apabila terpaksa menjual di harapkan di jual kembali kepada pemilik lahan lainnya.
“Saya kalo ketemu petani selalu saya himbau jangan sampai menjual lahan persawahannya ke perusahaan, kebanyakan di kita kan kalo mau pergi haji sawah di jual, mau hajatan juga dijual seharusnya kalo memang terpaksa dijual ya jual saja ke pemilik lahan juga,” ungkap Zaki seperti ditulis Tangerangkab.go.id.
Dalam kesempatan tersebut juga Bupati Tangerang Zaki Iskandar mengapresiasi para tentara yang mau turun kesawah membantu dan membina para petani di Kabupaten Tangerang ini sehingga mampu menghidupkan dan menggairahkan sektor pertanian. Dan dengan adanya alat mesin pertanian ini diharapkan juga mampu mendongkrak hasil pertanian dan mempermudah para petani untuk memanen sawahnya. “Ini alat yang di dicipatkan dan di berikan sangat membantu sekali tetapai alat sudah bagus kalo sawahnya ga ada padinya kekeringan ya apa yang mau di panen,” tutur Zaki
Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanis Pertanian Dr Astu Unadi Menyampaikan, ini adalah program kita bersama yang sama-sama tujuannya meningkatkan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan, salah satu cara meningkatkan produksi pertanian salah satunya ialah dengan terus mengembangkan teknologi pertanian /alat mesin pertanian (alsintan). Seperti halnya saat ini kita akan mulai penerapan teknologi alsintan yaitu mesin pemanen padi (mini indo combine harvester).
“Tolong semua alat pemanen padi ini di operasikan semaksimal mungkin perlakukan sebagai modal bisnis dan tolong di manage dengan baik, mudah mudahan teknologi yang sekarang ini kita terapkna bisa benar benar membantu dan memberi manfaat kepada patani,” ujar Astu Unadi.
Sementara itu Pelaksanan harian Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten Eti herawati mengatakan kegiatan gelar teknologi ini diharapkan mampu membuat para petani bisa lebih di permudah dalam hal memanen sawah, dan juga mampu membantu mensukseskan program swasembada pangan berkelanjutan usaha peningkatan padi, jagung, dan kedelai. Untuk saat ini sawah di Desa Cikande ini mampu menghasilkan 7,7 Ton padi per hektar.
“Musim kering saja disini mampu menghasilkan 7.7 ton per hektar saya berharap di musim hujan mampu menghasilkan padi lebih dari itu,” ucap Eti
Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar dalam sambutannya mengatakan, "Kita selalu bersyukur kepada Allah meskipun di tengah kemarau seperti ini masih ada lahan sawah yang bisa dipanen meskipun tidak maksimal.
Pemerintah Kabupaten Tangerang sendiri sangat concern dalam hal sektor pertanian dan di dalam RPJMD kita di targetkan lahan hijau seluas 25.000 hektar. Dan saya selalu himbau kepada pemilik lahan pertanian/persawahan jangan sampai menjual lahannya tersebut kepada para perusahaan atau pengembang, apabila terpaksa menjual di harapkan di jual kembali kepada pemilik lahan lainnya.
“Saya kalo ketemu petani selalu saya himbau jangan sampai menjual lahan persawahannya ke perusahaan, kebanyakan di kita kan kalo mau pergi haji sawah di jual, mau hajatan juga dijual seharusnya kalo memang terpaksa dijual ya jual saja ke pemilik lahan juga,” ungkap Zaki seperti ditulis Tangerangkab.go.id.
Dalam kesempatan tersebut juga Bupati Tangerang Zaki Iskandar mengapresiasi para tentara yang mau turun kesawah membantu dan membina para petani di Kabupaten Tangerang ini sehingga mampu menghidupkan dan menggairahkan sektor pertanian. Dan dengan adanya alat mesin pertanian ini diharapkan juga mampu mendongkrak hasil pertanian dan mempermudah para petani untuk memanen sawahnya. “Ini alat yang di dicipatkan dan di berikan sangat membantu sekali tetapai alat sudah bagus kalo sawahnya ga ada padinya kekeringan ya apa yang mau di panen,” tutur Zaki
Sumber
via Media Tangerang
Tags
tangerang