Bekasimedia – Dengan peralatan seadanya, palu dan penjepit sederhana, ia memecahkan batu-batu itu. Batu yang ia dapatkan dari Sungai Ciampea Bogor yang tak jauh dari rumahnya. Dari profesi memecahkan batu itu ia gunakan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Ia perempuan! yang lebih menarik lagi, sosok perempuan itu telah berusia 70 tahunan. Di usia yang cukup sepuh itu ia masih sanggup mencari nafkah sendiri dengan memecahkan batu. Mak Asih namanya.
Lokasi rumah Mak Asih terletak di dekat Sungai Ciampea, Desa Cihideungudik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor.
“Saya ketemu dengannya saat jalan pagi dalam rangka latihan untuk kesiapan putra saya, Sakha untuk mengikuti Pra OFTA (Out Trekking and Fun Adventure) di Sekolah Alam Cendekia,” ujar Nyoman Heru, warga Ciampea Bogor.
Heru melanjutkan, saat berangkat belum ada itu Mak Asih, tapi pas pulang Mak Asih sudah ada di jalan yang dilaluinya sedang memecah batu di dekat rumah anaknya.
“Saat akan pulang ke rumah, saya harus menyeberangi sungai dan bertemu dengan Mak Asih yang berusia 70an tahun, masih berkutat mencari nafkah dengan menjadi pemecah batu di dekat Sungai Ciampea,” imbuh Nyoman.
Warga Bogor lainnya, Heri Rie mengatakan, sebenarnya Mak Asih memiliki beberapa anak, bahkan salah satunya ada yang sukses berkecukupan. Namun, Mak Asih tidak mau merepotkan anak-anaknya, akhirnya untuk menambah penghasilannya Mak Asih dengan senang hati setiap hari memilih menjadi pemecah batu.
“Padahal anak-anaknya sering sekali mengingatkan untuk menghentikan aktifitasnya, namun dengan dalih tidak mau merepotkan akhirnya Mak Asih tetap keukeuh dengan pilihannya. Masya Allah..” komentar Heri Rie.
Nyoman Heru yang berprofesi sebagai pengusaha event organizer menyampaikan pesan, “Jika anak muda masih mengeluh susah mencari pendapatan, maka coba amati peluang usaha yang ada di sekitar kita, dan jangan mudah menyerah dan bermalas-malasan,” pungkas Nyoman.
(eas)
The post Sudah Sepuh, Mak Asih Masih Sanggup Pecahkan Batu Untuk Biaya Hidup appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta