Bekasimedia – Nyamuk, hewan kecil ini seakan bagai parasit bagi manusia. Dengan jenisnya yang berbeda-beda, hewan satu ini sering membawa penyakit bagi manusia, salah satunya nyamuk jenis Aedes Aegypti.
Siapa tak kenal jenis nyamuk ini? Manusia seakan sudah tak asing lagi mendengar nyamuk Aedes Aegypti dan penyakit yang disebabkannya. Salah satu penyakitnya ialah demam berdarah.
Penyakit yang memiliki gejala awal demam tinggi ini telah banyak menyerang manusia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Pada hari pertama sampai hari ketiga gejala awal muncul, penderita banyak mengira hanya terserang demam biasa. Hingga hari keempat ketika demam tak kunjung turun, barulah penderita biasanya memeriksakan kondisinya lebih lanjut ke dokter. Pada saat itu, dokter akan memeriksa darah penderita, apakah trombosit si penderita kurang dari angka 200.000 (angka normal trombosit 200.000-400.000 per mikro liter darah).
Jika terbukti terserang demam berdarah dan sudah parah, biasanya penderita dianjurkan agar dirawat inap di rumah sakit, karena penderita akan membutuhkan cairan infus, pantauan tekanan darah, bahkan transfusi darah (pada beberapa kasus, banyak terjadi pendarahan pada penderita DBD).
Selain demam, pada gejala awal penyakit ini juga biasanya penderita merasakan sakit kepala yang teramat sangat, jalan pun bisa sampai sempoyongan akibat pusing dan lemas. Tak hanya kepala, perut, tulang, dan sendi pun juga kadang terasa sakit. Wajah pun mulai kemerahan, hingga muncul bintik-bintik pada kulit.
Penyakit ini memang identik dengan demam yang naik turun. Saat demam turun, penderita sering menganggap kondisinya sudah mulai membaik, padahal justru penderita sedang berada dalam masa kritis. Kemudian, esok harinya demam tiba-tiba akan naik kembali. Saat itu, barulah kondisi penderita dapat dianggap mulai membaik.
Salah satu ciri kondisi penderita mulai membaik juga ditandai dengan muncul ruam karena gatal-gatal. Sekitar dua sampai tiga hari sebelum sembuh, penderita biasanya mengalami gatal yang teramat sangat pada bagian tubuh tertentu. Ada yang kedapatan gatal pada telapak tangan dan telapak kaki, ada yang kedapatan pada bagian punggung, dan berbagai macam bagian tubuh yang lain.
Menurut dr. R. Iwantoro, SpPD, “Kalau sudah muncul gatal-gatal, biasanya itu tanda penderita sebentar lagi sembuh dari DBD.” Dokter yang menggeluti bidang spesialis penyakit dalam ini juga berkata bahwa ia akan memberi obat untuk meredakan gatal-gatal tersebut apabila gejala itu sudah muncul pada pasien rawat inapnya.
Selain istirahat yang cukup, penderita juga harus makan makanan yang bergizi dan mudah diserap, seperti bubur. Iwantoro juga menganjurkan penderita untuk banyak minum air putih, agar trombosit cepat naik kembali. Karena biasanya penderita rawat inap akan diperbolehkan pulang jika trombositnya sudah naik, atau minimal sudah mencapai angka 150.000, tergantung pada kondisi tubuh penderita dan kebijakan rumah sakit tempat penderita dirawat.
Setelah diperbolehkan pulang, penderita biasanya masih diwajibkan untuk istirahat total selama beberapa hari. Karena umumnya penderita DBD masih merasakan lelah dan tidak fit ketika penyakitnya mereda. Sampai ia melakukan check up kembali ke dokter dan dinyatakan sembuh total, baru ia diperbolehkan beraktivitas kembali.
Bagaimanapun juga, sehat itu mahal. Tetaplah menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal Anda. Jika sudah terlanjur terserang penyakit DBD, segeralah periksakan diri ke dokter agar ditangani dengan cepat, dan penderita bisa pulih kembali. Pasti tidak mau kan berbaring di kasur selama berminggu-minggu?
***
Septie Nurmalasari
Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta
The post Awas Demam Berdarah Terus Mengintai appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta