Bekasimedia – Kasum, ketua RT di wilayah kelurahan Durenjaya Bekasi Timur menuturkan kekecewaannya atas sikap RS. Graha Juanda yang tidak bisa menerima istrinya sebagai pasien pengguna manfaat BPJS untuk melakukan pemeriksaan medis pada akhir Maret 2016 lalu.
Pasalnya dirinya hendak meminta rujukan rumah sakit dari RB. Alifia Arenjaya ke RS Graha Juanda Bekasi Timur untuk mengecek darah dan bagian dalam, karena fasilitas di RB Alifia tidak komplit maka ia dan istrinya minta surat rujukan ke Rumah Sakit terdekat yaitu RS. Graha Juanda Bekasi.
Sebelumnya Kasum sudah menyiapkan fotocopy surat rujukan dari RB Alifia ke RS Graha Juanda atas persyaratan yang berlaku untuk mengecek darah dan bagian dalam, akan tetapi pihak rumah sakit mengatakan, “harus janjian dahulu kalau ingin ketemu dokter penyakit bagian dalam tapi kalau mau mengecek darah mah langsung saja ke bagian IGD dan ibu bayar sendiri yah gak pake BPJS,” papar istrinya menceritakan kejadiannya kepada media.
Sontak saja Yayan Sugianti istrinya Kasum langsung saja kaget karena dirinya merupakan pengguna jaminan sosial BPJS serta sudah 2 tahun dirinya membayar tiap bulannya,”lah saya kan punya BPJS,” ucapnya keheranan.
Kejadiannya saat itu dibulan Maret lalu, karena dirinya merasa tidak diterima untuk mengcover biaya perobatannya dengan BPJS ditambah lagi dirinya sudah sangat sakit sementara pihak rumah sakit menyarankan untuk kembali lagi besoknya, “percuma saja kalo gitu saya punya BPJS,” lirihnya.
Akhirnya pasien atas arahan adiknya karena dipersulit di RS. Graha Juanda pindah ke Klinik Jatimulya dengan menggunakan dana tunai sendiri, “mungkin kalo saya sudah parah sekali mungkin diterima kali saya disana,” jawabnya kesal.
Kasum sangat kecewa dengan BPJS yang dia harapkan bisa meng-cover pembiayaan perawatan atau pengobatan rumah sakit tetapi ternyata yang dia alami adalah sebaliknya kartu BPJS nya tidak berguna saat ia membutuhkannya untuk dicairkan.
“Hampir 2 tahun membayar BPJS belum sama sekali menikmati manfaatnya kecuali hanya untuk berobat jalan saja,” jelas Yayan Sugiyanti yang setiap harinya selain membantu mengurusi tugas suaminya sebagai Ketua RT 05 juga membuka warung kelontong dirumahnya.
Harapan Kasum dan istrinya agar siapapun pasien yang memiliki kartu BPJS, rumah sakit harusnya serius menaggapinya dan tidak membuat kecewa para pengguna manfaat BPJS, padahal mereka setiap bulannya harus membayar.
Hingga berita ini diturunkan pihak RS Graha Juanda Bekasi Timur belum bisa ditemui, pada Rabu (18/5/16) bekasimedia berusaha mengonfirmasi persoalan tersebut, saat didatangi langsung, alasan petugas security mengatakan pimpinan tidak ada ditempat. (dns)
The post Ketua RT Ditolak RS Graha Juanda, Padahal Sudah Bayar BPJS 2 Tahun appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta