Bekasimedia – Bulan Ramadhan akan tiba dalam hitungan minggu. Harga-harga akan naik, menambah riuh suara debat kusir tawar menawar. Bukan hanya pembeli, tentunya para penjual juga ikut galau. Murni, salah seorang pedagang pasar Pondok Timur Indah (PTI), Bekasi membenarkan hal ini.
Tiap petang, ia datang ke pasar Pondok Timur Indah untuk menjual rempah-rempah dan bumbu-bumbu dapur. Tujuh tahun berdagang, trik andalan berdagangnya tidak pernah berubah: senyum dan layani dengan ramah. Beli atau tidak, itu urusan belakangan. Yang penting pelayanan yang ia berikan tak membuat para pembeli kapok datang.
Murni berujar, menjelang bulan puasa, harga-harga biasanya akan naik. Perkiraannya sekitar sepuluh sampai tiga puluh persen. Incaran para pembeli pun selalu sama setiap tahun: buah, sirup, dan bahan baku untuk membuat kolak. “baru sedikit yang naik, tapi nanti yang lain juga nyusul,” katanya.
Harga naik bukan berarti pembeli kabur. Pasar justru biasanya semakin ramai, memaksa para pedagang berteriak lebih nyaring. Jika pada hari biasa Murni harus menyiapkan modal sekitar empat ratus ribu rupiah hingga lima ratus ribu rupiah, pada bulan puasa ia bisa menyiapkan modal dua kali lipat.
Murni mengakui, pada bulan ramadhan tidak mudah mencari barang untuk menyetok ulang barang dagangannya. Bercermin pada tahun-tahun yang sudah berlalu, ibu tiga anak ini tidak berharap banyak pada pertolongan. “Terlalu banyak berharap, takut malah kecewa,” ujarnya.
Apa yang Murni rasakan tentunya dirasakan juga oleh pedagang-pedagang lain. Masalah yang sama mereka hadapi setiap tahun hingga berganti masa pemerintahan. Namun, semua janji tidak pernah terasa sepadan dengan apa yang mereka dapatkan.
“Saya tidak berharap apa-apa. Kalo banyak berharap, takut malah kecewa, pemerintah yang kemarin-kemarin juga janji ini-itu, tapi ga keliatan jelas hasilnya. Yang penting saya kerja keras, anak saya tiga soalnya,” pungkas Murni.
Kevin Andreas,
mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
The post Pasar Pondok Timur Indah Bekasi Mulai Sibuk Jelang Ramadhan appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta