Bekasimedia – Lima tahun sudah, Wito Raharjo bekerja sebagai pedagang sayur dan buah-buahan di Pasar Bersih, Jatibening Kota Bekasi. Sepekan penuh, Senin hingga Minggu beliau berjualan. Wito menuturkan keuntungan yang ia dapatkan sekitar 600 ribu hingga 1 juta rupiah, tergantung pada situasi dan kondisi pembeli sehari-harinya.
Kestabilan harga sayur-sayuran dan buah-buahan yang ia jual seringkali menjadi hambatan baginya dalam berjualan. Kestabilan harga tersebut biasanya dipengaruhi oleh distribusi dan pengaturan pasokan dan permintaan.
“Pakde” begitu biasa ia disapa oleh warga Pasar Bersih. Menurut para pedagang lain, ia merupakan orang yang ramah dan suka menolong. Dalam berjualan, ia juga bersaing sehat dengan enam penjual buah dan sayur lainnya yang ada di pasar tersebut.
Sebelum bekerja sebagai wiraswastawan di pasar, Pakde ternyata sebelumnya sempat menjadi pekerja di dua perusahaan swasta. Kurang lebih selama 21 tahun ia bekerja di kedua perusahaan tersebut sebelum akhirnya memilih pekerjaan yang sekarang.
Setelah ini, ia pun tidak berniat untuk mencari profesi yang lain. Baginya, segala sesuatu khususnya pekerjaan butuh ketekunan. Tidak mudah meraih kesuksesan begitu saja, semuanya dimulai dari “nol”.
“Saya cocok di sini. Jadi, walaupun ada pekerjaan-pekerjaan lain yang mungkin jauh lebih menggiurkan dalam hal keuntungan, saya tetap memilih ini. Ya, alasannya karena kita kan biasanya kalau memulai sesuatu yang baru pasti dari nol lagi. Jadi, lebih baik tekuni yang sudah ada, yang sudah saya mulai dari nol sejak lima tahun lalu,” pungkasnya.
Oleh: Rachel Christina Victoria
Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta
The post Wito, Tinggalkan Pekerjaan dan Lebih Pilih Jualan Buah di Pasar appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta