Dalam kaca mata Fiqih, batasan seseorang mulai mendapatkan tugas, tanggung jawab dan amanat atau kewajiban agama dalam kehidupan (taklif) orangnya disebut mukallaf, dimulai dari usia dewasa atau baligh.
Mengisi kekosongan dari masa kelahiran atau masa dalam buaian sampai masa baligh merupakan masa-masa penting dan utama penanaman nilai Islam dalam kehidupan melalui pendidikan islam, pendidikan keimanan atau pendidikan Al-Qur’an. Para ahli pendidikan menyebut fase ini dengan golden age atau masa-masa emas untuk pendidikan.
Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah bagaimana menjaga fitrah yaitu qolbun salim (hati yang bersih dan selamat). Sehingga dalam hadits tentang pendidikan Rasulullah SAW mejelaskan :
ما من مولود الا على الفطرة فابواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه….
Artinya :
“Tidak seorang pun dilahirkan kecuali ia mempunyai fitrah, maka kedua orang tuanya yang mempengaruhi menjadikannya Yahudi,” Nasrani dan Majusi”. (Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairoh).
Ramadhan sebagai bulan pendidikan (syahrut tarbiyah) sangat efektif menjaga dan membersihkan hati (fitrah) untuk membentuk pribadi ideal dalam pendidikan yaitu pribadi taqwa. Dimana hanya pada bulan ini saja pintu-pintu surga (kebaikan) dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka (keburukan dan kejahatan) ditutup serapat-rapatnya, tidak hanya itu Rosul kita menjelaskan lebih lanjut dalam haditsnya bahwa syaitan-syaitan pun (sang propokator kejahatan manusia-pen) dibelenggu. Subhanallah indahnya bulan suci Ramadhan ini.
Hati yang kotor, hati yang rusak, dan hati yang sakit sampai hati yang terkunci (tertutup) sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh (2) ayab 7 & 10 :
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
Agar hati ini tetap bersih, penuh iman dan terbuka terhadap berbagai macam kebaikan maka berdasarkan hadits yang penulis ketengahkan pada edisi keempat Tadabur Harian Ramadhan (THR-4) tidak ada cara lain kecuali dengan tilawah, tadarus dan tadabur Al-Qur’an.
Sedikitnya ada empat macam hal yang menyebabkan hatinya terkunci, sebagaimana dikupas oleh Dr. Ahmadi Usman, MA pada Wisuda Al-Quran LPIT Thariq Bin Ziyad (04/06) :
1. Kasrotul maksiyat (banyakny maksiat dan perbuatan dosa baik dosa besar atau kecil)
2. Kasroyus syahwat (banyakny mengikuti hawa nafsu atau syahwat)
3. Kasrotul la’ibi wal laghwi (banyaknya bermain-main dan senda gurau yang sia-sia dan tidak mengandung manfaat)
4. Kasrotul hubbu dunya wakarohiyatul maut (banyaknya cinta kepada dunia dan takut pada kematian)
Itulah empat penyebab yang membuat hati kita terkunci, jika terlanjur demikian maka pada bulan Ramadhan ini saatnya kita membuka hati kita hati keluarga kita dan hati masyarakat kita dengan didikan dan akhlak Al-Qur’an.
Seperti biasa pada segmen terakhir maka ayat yang harus kita tadaburi pada THR edisi kelima ini adalah yang terkait dengan tema di atas yakni :
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
Q.S. Ar-Ruum (30) ayat 30
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا
Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.
Q.S.Al-Isro’ (17) ayat 106
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
Q.S. As-Syuara’ (26) ayat 88-89
Wallahu a’lam bimurodihi.
Bekasi, 10/06/16
Dimyat, S.Ag
@dimyat1
Tulisan sebelumnya:
1. Sambut Ramadhan, Inilah Hikmah Pawai Obor Senter
2. Puasa Ramadhan dan Keseimbangan Hidup
3. Ramadhan Bulan Taat, Perbanyak Tadabbur Al Quran
4. Hati Yang Terbuka VS Hati Yang Terkunci
The post Hati Yang Terkunci dan Penyebabnya appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta