Bekasimedia- Beberapa orangtua siswa SDN Duren Jaya VI mengaku kecewa karena anaknya menjadi korban kecurangan yang dilakukan pihak sekolah. Pasalnya anak-anak yang berprestasi menjadi korban karena nilainya di bawah rata-rata.
Seperti yang diungkapkan Imas Masripah, orangtua dari Rusdi Aziz, siswa SDN Padurenan VI, yang menjadi korban kecurangan nilai di sekolah tersebut. Dirinya mengaku sangat kecewa karena ia melihat anaknya sudah berjuang untuk sekolah akan tetapi nilainya berakhir rendah.
“Saya sangat kecewa sekali, kenapa anak saya dikorbankan? Padahal anak saya telah mengharumkan nama sekolah di setiap perlombaan, saya sangat menyesal sekali kenapa sekolah harus mengorbankan anak saya?” ujarnya.
Imas melanjutkan bahwa dirinya meminta keadilan kepada Dinas Pendidikan untuk bisa membantu anaknya agar nilai yang dimainkan oleh sekolah bisa dibetulkan karena dirasakannya hal itu sangat curang.
“Saya melihat ada siswa yang jarang masuk dan malas di sekolah kenapa nilainya bagus? dan itu terlihat di nilai matematika dengan jumlah nilai 9,5 hampir mencapai 100. Saya berharap Dinas Pendidikan Kota Bekasi bisa membantu saya dan anak saya.” imbuhnya.
Ketika dikonfirmasi, kepala sekolah SDN Duren Jaya VI, Karju membantah jika dirinya atau pihak sekolah melakukan kecurangan, karena memang nilai yang diraih adalah hasil dari provinsi dan bukan sekolah yang memainkan.
“Untuk masalah nilai bukan kita yang memainkan, karena memang setelah UN nilai tersebut dikirim ke UPTD dan selanjutnya dikirim ke provinsi untuk dinilai, jadi kita tidak pernah memainkan nilai siswa SDN Durenjaya VI.” ungkap Karju. (ran/rb)
Gambar: Shutterstock
The post Nilai UN Anak Berprestasi di Bawah Rata-Rata, Orangtua Curiga Sekolah Curang appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta