Bekasimedia – Eka Sari Lorena, bos perusahaan bus ESL dan Ketua Organisasi Angkutan Darat periode 2010-2015 mengkritisi kesiapan pemerintah dalam arus mudik Idul Fitri 2016 yang menurutnya kurang persiapan yang detail.
Pada Selasa (5/7/16) lalu, Eka Sari Lorena menulis catatan di akun facebooknya dan tersebar luas. “Semoga Anda sudah merdeka dari kemacetan parah di Brebes dan Tegal. Puluhan jam memang kali ini dihamburkan oleh pemudik yang melintasi jalur utara Pantai Jawa. Puluhan jam! Ini bukan main-main. Entah berapa nilai pemborosan
yang ditimbulkan oleh akibat rencana mudik, yang menurut saya kurang detail,” tulisnya.
Eka Sari menilai persiapan pemerintah kurang detail karena ia merasakan langsung setelah memilih mudik dari Jakarta ke Solo lewat jalur darat menggunakan kendaraan roda empat.
“Mengapa saya bisa bilang kurang detail? Karena saya merasakan sendiri kemacetan itu. Hari Jumat hingga lalu, saya berangkat dari Jakarta, dan baru tiba hari Minggu di Kota Solo. Saya menempuh Jakarta-Solo selama 34 jam! Dalam kondisi normal, waktu selama itu hampir dapat menempuh Jakarta-Solo bolak-balik tiga kali!” lanjutnya.
“Ada teman yang bilang saya gila, “ngapain bu, naik mobil saat arus mudik? Gak naik pesawat?” Justru itu. Justru di saat ini, saya juga ingin merasakan arus mudik agar memahami lebih perjalanan M. Saya tidak ingin hanya mendengar laporan dari awak bus Lorena atau Bus Wagon ESL Express atas kejadian ini. Saya tidak ingin hanya enak-enakan di Jakarta ketika mereka bekerja keras,” sambungnya.
Selain macet, ada beberapa kejadian yang menjadi catatan perempuan pengusaha angkutan ini. Pertama, mobil VW Transporter yang dikendarainya pecah ban di Pejagan. “Saya tidak mengerti kualitas jalan tol di negeri ini sampai-sampai VW Transporter saya pecah ban. Untung saja mobil Eropa itu berat bobotnya kalau tidak mungkin mobil itu sudah terbalik karena pecah ban di sisi kiri depan,” ujarnya.
Kejadian kedua, rombongannya sempat 20 jam tidak makan nasi karena semua rumah makan penuh. Kejadian ketiga, dirinya sempat menahan tidak buang air kecil sampai hampir pingsan. “Fasilitas untuk buang air kecil di jalan tol sebegitu terbatasnya. Padahal, kami macet berjam-jam untuk hanya keluar jalan tol. Kalau Anda laki-laki, tentu mudah pipis dimana saja, bagaimana dengan kami para perempuan? Mikir dong,” tulis Eka Sari.
Hal inilah yang membuatnya berkesimpulan bahwa perencanaan pemerintah pusat dan daerah mempersiapkan mudik kurang detail. “Ini yang saya katakan perencanaan mudik kurang detail. Lha, konser musik saja ada toilet portable kok. Ini arus mudik dengan jumlah pemudik jutaan orang kok tidak dipersiapkan dengan lebih matang?” tanya Eka.
Terakhir, Eka Sari juga mengomentari tentang ketersediaan BBM dan tempat sampah di jalur mudik yang sangat minim. (eas)
The post Eka Sari Lorena: Pemerintah Tak Siap Urus Mudik! appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta