Bekasimedia- SDN Jatirahayu V, Pondok Melati dinilai belum siap menyandang predikat sebagai Sekolah Standar Nasinoal (SSN). Hal itu terungkap lantaran masih banyak kekurangan dalam sarana belajar guna mendukung pola SSN tersebut.
Untuk memenuhi kekurangan tersebut, dewan guru dan komite sekolah sepakat menjual buku meskipun menuai protes keras dari beberapa orangtua murid yang merasa keberatan terkait harga buku Rp 468 ribu yang dirasa cukup mahal.
“Sebenarnya, waktu itu sekolah sudah mengajukan pembelian buku teks panduan kurtilas kepada penerbit yang ditunjuk pemerintah, namun sampai saat ini juga belum ada. Kemudian biaya operasional dari BOS belum turun sampai sekarang,” kata Ketua Komite Sekolah, Sodikin kepada wartawan.
Menurut anggota Komisi A, DPRD Kota Bekasi ini, sejumlah kendala di sekolah guna menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) saat itu harus segera dicari solusinya, agar proses belajar murid tetap berjalan sesuai pola SSN.
“Pada tanggal 21 Desember 2015 lalu, predikat SSN dbiberikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Setelah itu kami (dewan guru dan komite sekolah, red) melakukan rapat agar bisa memenuhi pola pembelajaran sekolah standar nasional,” ungkapnya.
Buku referensi yang dibandrol seharga Rp 468 ribu per paketnya itu, dijelaskan Sodikin, merupakan harga dari pihak penyedia buku. Sebagian, orangtua murid yang mengkuti rapat akbar sepakat dengan harga tersebut.
“Harga itu dari pihak penyedia langsung, dan waktu rapat bersama perwakilan kelas orangtua murid tidak ada yang keberatan,” imbuhnya.
Sodikin juga mengatakan, pembeliann buku referensi bersifat tidak memaksa. Sedangkan, siswa bagi siswa kurang mampu, kata dia, buku tersebut diberikan secara cuma-cuma.
“Buku referensi ini tidak dipaksakan. Siswa kurang mampu juga kita berikan secara gratis,” tukasnya. (*)
The post Dinilai Belum Siap Sandang SSN, Komite SDN Jatirahayu V Angkat Suara appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta