Bekasimedia- Event Nariyahan Nusantara sukses digelar di Ponpes An-nur, kota Bekasi pada Sabtu (17/9) malam setelah Maghrib, menjelang Isya. Event yang diadakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa ini merupakan agenda yang serentak digelar seluruh nusantara. Di 34 provinsi dan di 500-an kota kabupaten yang ada di Indonesia menyusul event Nusantara Mengaji yang diinisiasi Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar pada bulan Mei lalu.
Ketua Dewan Tanfiz PKB kota bekasi, Ahmad Ustuchri mengatakan, Nariyahan Nusantara diadakan sebagai upaya menumbuhkan kecintaan terhadap Allah dan Rasul dengan cara melestarikan Al-Quran dan banyak-banyak membaca shalawat. Hal itu, kata dia, bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, ia juga menyatakan ini adalah sebuah gambaran bahwa politisi tidak melulu berbicara keduniaan, kekuasaan, politik dan lainnya. Karena hakikatnya, sebagai manusia, harus kembali kepada fitrah penciptaannya.
“Politisi jangan melulu bicara power, kekuasaan, tapi ayo kita sama-sama shalawatan. Tidak harus bicara yang berat-berat terkait berbagai urusan dan berorientasi kepada kepentingan karena suatu saat kita harus kembali menjadi manusia, kembali menjadi umat Islam yang mencintai Rasul,” kata Ustuchri saat ditemui usai acara.
Melalui event tersebut, kata dia, juga sekaligus berdoa bersama memohon keberkahan, agar kota Bekasi, masyarakatnya bisa sejahtera materi, sejahtera batin, terbebas dari peliknya masaalah sosial, ekonomi dan budaya, anak muda bisa menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat di tengah gempuran arus teknologi informasi yang membawa imbas baik dan buruk, juga event ini bertujuan mempersatukan umat Islam di tengah tantangan zaman. Utamanya dua ormas besar Islam, NU dan Muhamadiyyah.
“Untuk membendung derasnya arus informasi yang datang dari segala pintu, bahkan dengan mudahnya masuk lewat pintu kamar tidur anak kita melalui gadget, tayangan televisi dan lain-lain maka perlu upaya yang ekstra keras lahir dan batin. Maka inilah upaya batiniyah kita, supaya wasilah Rasul bisa terlaksana,” imbuhnya.
Belum lagi, kata dia, melalui cepatnya arus informasi di media, maka muncul tafsir-tafsir yang tidak jelas yang tidak sesuai Al-Quran dan hadits. Walaupun kecil keberadannya tapi cukup mengganggu. Maka dari sini bermula sebuah upaya membentuk karakter yang sesuai dengan AL-Quran dan hadits.
Dalam gelaran Nariyahan Nusantara, selain PKB, dan para peserta dari para santri, masyarakat umum hingga alim ulama, semua pimpinan partai dan perwakilan fraksi di DPRD kota Bekasi juga turut diundang.
Abdul Muin Hafidz, ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muhamadiyyah yang turut hadir di acara tersebut menyatakan kehadirannya adalah bentuk dukungan bagi perbaikan moral generasi muda Islam. sebagai politisi PAN dan dan juga tokoh Muhamadiyyah, ia merasa terpanggil untuk bersinergi.
“Apalagi kondisi saat ini dekadensi moral sudah merajalela menggerogoti moral anak muda , sebagai Politisi PAN dan juga tokoh Muhammadiyah merasa terpanggil untuk bersinergi dalam sebuah perbaikan moralitas umat.” Tukasnya. (dns)
The post “Politisi Jangan Melulu Urus Politik, Tapi juga Harus Ngaji” appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta