HNW: Semar, Gareng, Petruk, Bagong Berasal dari Bahasa Arab

BEKASIMEDIA.COM – Nama-nama tokoh dalam pewayangan seperti Semar, Gareng, Petruk dan Bagong ternyata berasal dari Bahasa Arab. Hak ini disampaikan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid di halaman DPP PKS, Tb Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/17), saat menggelar pertunjukan wayang kulit dengan dalang Ki Sri Kuncoro dan lakon “Semar Mbangun Kahyangan”.

Dengan bahasa Jawa halus, HNW menerangkan Semar berasal dari kata Samir yang maknanya menyingsingkan lengan. “Tanda siap bekerja keras, siap bekerja efektif untuk menghasilkan hasil. Siap cancut taliwondo,” papar Hidayat.

Wakil Ketua MPR RI ini menerangkan, kerja mestilah harus ada hasil dan penuh perencanaan. “Jangan hanya kerja, kerja, kerja namun tidak pakai program. Kalau tidak punya program tidak usah jadi gubernur,” ujar Hidayat.

Lalu, Gareng menurut Hidayat berasal dari kata naala qariin yang bermakna mencari teman. Kemudian sosok Petruk berasal dari kata fatruk yang bermakna tinggalkanlah. Terakhir, terang dia, Bagong berasal dari kata bagha yang bermakna keonaran. “Jadi artinya sudah sangat baik sekali. Mari bekerja menyisingkan lengan mencari teman untuk meninggalkan keonaran,” ucap dia.

Sementara lakon “Semar Mbangun Kahyangan” secara ringkat diterangkan Hidayat sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban. Semar mengambil tanggung jawab dan kepedulian agar negeri Amarta selamat dari kekacauan. “Jadi jangan hanya jadi penonton terus bilang ‘terserah rusak rusak saja’,” ungkap Alumnus Pondok Pesantren Gontor ini.

Hidayat meneruskan, meski harus berhadapan dengan orang penting namun kekacauan harus dibereskan. “Walau harus berhadapan dengan Bathara guru namun Amarta harus selamat. Negeri ini harus selamat,” terangnya.

Sementara itu Ketua Bidang Seni dan Budaya DPP PKS Muhammad Ridwan menerangkan DPP PKS rutin menggelar pertunjukan dan sarasehan budaya Nusantara.

“Pagelaran dan sarasehan budaya sudah kita lakukan beberapa kali. Wayang di DPP PKS adalah salah satunya. Kita menyebutnya ngaji budaya,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Bidang Seni dan Budaya, ungkap Ridwan, juga bertekad menjadikan PKS sebagai pusat budaya. Bukan hanya budaya Jawa namun seluruh budaya di Nusantara. Tokoh asal Betawi ini mengatakan, Islam sejatinya akomodatif terhadap seni dan budaya.

“Kita ingin jadi rumah besar seluruh budaya apalagi bagi wayang yang merupakan warisan Walisongo. Harus kita pertahankan,” papar dia.

Pagelaran wayang dengan lakon “Semar Mbangun Kahyangan” dibawakan oleh dalang Ki Sri Kuncoro. Selain Hidayat Nur Wahid, hadir pula Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan menteri perumahan rakyat Yusuf Asy’ari. Selain itu turut dihadiri masyarakat sekitar dan komunitas wayang di Jabodetabek.
(*/eas)

The post HNW: Semar, Gareng, Petruk, Bagong Berasal dari Bahasa Arab appeared first on BEKASIMEDIA.COM.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama