Soal UMK Tahun 2012, KOMPERSI: Buruh dan Saduddin Sama-Sama Berjasa!

BEKASIMEDIA.COM – Komunitas Pekerja Bekasi (KOMPERSI) tidak merasa merendahkan diri karena mengakui Saduddin sebagai bupati Kabupaten Bekasi yang pernah berjasa besar memperjuangkan besaran UMK tertinggi pada tahun 2012 lalu.

“Permasalahan upah adalah permasalahan mendasar untuk kaum buruh, karena semangat buruh dalam bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya, diantaranya dengan mendapatkan upah yang layak. Oleh Karena itu apabila sudah masuk moment kenaikan UMK, buruh akan memperjuangkan dengan sungguh-sungguh melalui serikat pekerja dimana buruh itu berorganisasi,” ujar Ketua KOMPERSI, Supriyanto kepada bekasimedia.com, Jumat (27/1/17).

Bahkan menurut Supriyanto, sampai ikut mengawal hingga malam dan berhari-hari saat tim upah dari buruh bersidang di dewan pengupahan bersama komponen pengusaha dan pemda.

“Tapi usaha kaum buruh yang keras dengan mengawal upah hingga malam dan berhari-hari secara bersama sama, tidak begitu saja menghasilkan rekomendasi UMK yang tinggi apabila pihak pemerintah daerah, dalam hal ini bupati tidak merestui dan menyetujui usulan UMK tinggi tersebut. Bisa saja usulan UMK yang tinggi tersebut dikembalikan ke dewan pengupahan,” kata Supriyanto yang pernah menjadi pengurus di Pimpinan Cabang SPEE FSPMI Kabupaten Bekasi.

Menurut Supriyanto, UMK ditentukan oleh 2 faktor yaitu peran perjuangan kaum buruh serta keberanian bupati menandatangani rekomendasi UMK. “Jadi bukan semata tekanan aksi pengawalan upah dari kaum buruh, tapi saling keterkaitan. Semuanya punya peranan,” imbuhnya.

“Jadi kami kaum buruh tidak merasa direndahkan, apabila ada kepala daerah mengklaim pada masanya UMK bisa tertinggi dibanding daerah lainnya. Kalau memang itu sebuah fakta, ya harus diakui. Kami anggap hal itu adalah wujud kepedulian bupati tersebut kepada kaum buruh dari sisi upah.Ada beberapa kepala daerah yang berani merekomendasikan upah tinggi buat buruh sekalipun dalam proses pengawalan upah oleh kaum buruh. Dan itu bukan berarti mereka takut di bawah tekanan buruh, tapi karena mereka memang peduli kaum buruh, contoh seperti di Karawang pada kenaikan upah tahun ini,” katanya.

“Di Kabupaten Bekasi pada era Bupati Pak Saduddin yang saat ini kembali mencalonkan dengan Ahmad Dhani (SAH) no urut 2. Jadi bagi kami kaum buruh tidak ada masalah apabila ada klaim kepala daerah bisa memberikan upah tinggi asalkan itu adalah kenyataan, itu memang fakta hingga ditetapkan dalam SK Gub tentang upah,” tambahnya.

“Kalau memang tingginya kenaikan UMK semata-mata murni perjuangan kaum buruh dengan pengawalan yang masif dengan massa buruh sampai malam dan berhari hari, berarti siapapun kepala daerahnya, pasti UMK daerah itu selalu tertinggi, apabila kaum buruh selalu siap dan bersedia dalam pengawalan perundingan kenaikan UMK di dewan pengupahan, tapi kenyataan peran kepala daerah tidak bisa diabaikan begitu saja atas tingginya kenaikan UMK, sebab pada akhirnya kepala daerah lah yang menandatangani rekomendasi kenaikan UMK agar disahkan dalam SK Gubernur. Buktinya zaman bupatinya Neneng, meski didemo siang malam, tetap dia gak mau menandatangani UMK yang lebih tinggi,” pungkas Supriyanto.

Pernyataan KOMPERSI ini menanggapi pernyataan Calon Bupati dari jalur perseorangan yang berasal dari serikat pekerja, Obon Tabroni di media lokal Bekasi yang mengatakan UMK murni perjuangan buruh dan jangan mau merendahkan diri. (eas)

The post Soal UMK Tahun 2012, KOMPERSI: Buruh dan Saduddin Sama-Sama Berjasa! appeared first on BEKASIMEDIA.COM.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama