Amazing Dewandaru : Eugenia uniflora L yang Terabaikan

Fakta Ilmiah Tanaman Dewandaru Bagi Kesehatan Dan Kecantikan

BY dr Riris Wd,M.Si
Dokter Saintifikasi Jamu, Herbal Medik, Akupunkturis,Konsultan Kecantikan dan Kesehatan”, Dosen STIKES RS IMC BINTARO, dan Peneliti Herbal Medis dan Kecantikan, Penulis

Tanaman dewandaru merupakan anggota keluarga Myrtaceae dan berasal dari pantai timur Amerika Selatan. Tanaman yang berkerabat  dengan jambu air ini umumnya digunakan untuk tanaman pagar.
Dalam terminologi jawa dapat diartikan sebagai kayu ‘Pembawa Wahyu Dewa’. Kata dewandaru banyak dijumpai dalam kisah pewayangan maupun dalam khasanah bahasa Jawa Kuno maupun sansakerta. Karenanya tidak mengherankan jika kemudian pohon bernama dewandaru ini kemudian sarat dengan mitos. Pohon dewandaru dikenal juga sebagai asem selong, belimbing londo, ceremai londo, atau cereme asam. Dalam bahasa Inggris pohon yang dipercaya mempunyai kekuatan magis ini disebut dengan Surinam Cherry, Brazilian Cherry, atau Cayenne Cherry. Sedangkan nama ilmiah tumbuhan ini adalah Eugenia uniflora L., yang mempunyai beberapa sinonim diantaranyaEugenia michelii Lam., Eugenia oblongifolia,Eugenia zeylanica Willd.

1. Nama Tanaman

Tanama : Eugenia uniflora L.
Sinonim : Eugenia michelii Lam. Stenocalyx michelii Berg. Plinia rubraVell
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Eugenia
Jenis : Eugenia uniflora L.

Nama Daerah

Jawa : Asam Selong, Belimbing Londo, Dewandaru, Cereme asam (Melayu), Asem selong, belimbing londo, dewandaru (Jawa) (Hutapea, 1994)

2. Klasifikasi Tanaman

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Eugenia
Jenis : Eugenia uniflora L.
(Hutapea, 1994)

3. Uraian tanaman

Tanaman Eugenia uniflora berbentuk perdu yang tumbuh secara tahunan dengan tinggi lebih dari 5 meter. Batangnya tegak berkayu, berbentuk bulat dan berwarna coklat. Daun yang dimiliki berwarna hijau serta merupakan daun tunggal tersebar berbentuk lonjong dengan ujung runcing dan pangkal meruncing. Tepi daun rata, pertulangan menyirip dengan panjang lebih dari 5 cm dan lebar kurang lebih 4 cm. Tanaman ini memiliki bunga berbetuk tunggal berkelamin dua dengan daun pelindung yang kecil berwarna hijau. Kelopak bunga bertaju tiga sampai lima, benangsari yang dimiliki banyak dengan warna putih. Putik berbentuk slindris, makota bunga berbentuk kuku dan berwarna kuning. Buah Eugenia uniflora berbentuk bulat dengan diameter kurang lebih 1,5 cm dan berwarna merah. Bijinya keras, berwarna coklat, dan kecil. Akar yang dimiliki berwarna coklat dan merupakan akar tunggang (Hutapea, 1994).

4. Habitat dan Penyebaran

Tanaman Eugenia uniflora tersebar luas di negara-negara Amerika Selatan terutama di Brasil, Argentina, Uruguay, dan Paraguay (Consolini and Sarubbio,2002).
Tumbuhan dewandaru tersebar di daerah Amerika Selatan seperti Suriname, Brazil, Argentina, Urugay, dan Paraguay. Di Indonesia, tumbuhan ini dapat ditemukan di beberapa tempat di pulau Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Salah satu daerah yang dikenal sebagai habitat dewandaru adalah kepulauan Karimunjawa. Di tempat terakhir, kayu dewandaru sangat kental nuansa magisnya. Sejarah persebaran pohon dewandaru (Eugenia uniflora) hingga ke Indonesia belum diketahui secara pasti. Tetapi ada yang menyatakan bahwa tanaman ini menyebar di Indonesia hingga di daerah Sumatera dan Jawa (Hutapea, 1994).

5. Mitos, Khasiat, dan Pemanfaatan

Terutama pada masyarakat jawa, keberadaan pohon dewandaru sarat dengan mitos. Mulai dari mitos soal asal-usulnya hingga berbagai khasiat magis sebagai kayu sakti dan bertuah. Karenanya, kayu dewandaru kerap kali dimanfaatkan untuk membuat aksesoris semisal tasbih, gelang, akik (batu cincin), dan kalung.
Dewandaru memiliki kandungan senyawa fenolik dan flavonoid. Monoterpenes (75,3%) merupakan kandungan volatil tertinggi yang ada di dalam buah dewandaru. Senyawa lain diantaranya yaitu cisocimene (13,4%), trans-beta-ocimene (36,2%), dan juga beta-pinene (10,3%). Dalam ekstrak volatil buah juga ditemukan kandungan terapeutik seperti selina-1,3,7(11)-trien-8-one. Hal ini memungkinkan buah memiliki manfaat terapeutik layaknya ekstrak daun.
Lebih lengkap kandungan yang terdapat dalam dewandaru adalah daun tanaman Eugenia uniflora mengandung flavonoid, saponin, dan tanin, alkaloid, dan glikosida, lycopene, β-karoten, γ-karoten, ς-karoten,phytofluene, β-cryptoxanthine, dan rubixanthin, alkaloid indolizidin dan piperidin, antosianin (Hutapea, 1994). Flavonoid dari ekstrak daun berupa myricetrin, myrcitrin, gallocatechin, quercetin, dan quercitrin (Schmeda-Hirschmann et al, 1987). Pada daunnya juga kaya akan minyak atsiri seperti furanodiene, β-elemene, dan α-cadinol.
Senyawa tannin yang diisolasi dari fraksi aktif Eugenia uniflora antara lain gallocatechin, oenothein B, eugeniflorins D(1) and D(2) (Lee et al, 2000).

Manfaat Tanaman

Beberapa mitos terkait pohon dan kayu dewandaru diantaranya adalah:
Pohon dewandaru di tanam oleh Sunan Nyamplungan, putra Sunan Muria, setelah mendapatkannya dari Cina.
Seorang bernama dewandaru yang menjadi rebutan antara Kurawa dan Pandawa lantaran dipercaya menjadi kunci untuk menguasai dunia. Agar tidak dapat diperebutkan, orang ini berubah menjadi pohon.
Aroma kayu dewandaru sebagai sarana pencapaian kesempurnaan dalam ilmu kanuragan.
Dipercaya memiliki khasiat sebagai pengasihan, menambah kharisma, dan pengusir gangguan gaib.

Di balik khasiat mistis yang dipercayai oleh sebagian masyarakat, pohon dewandaru ternyata memiliki berbagai manfaat yang teruji secara klinis.
Secara empiris buah dewandaru (Eugenia uniflora L.) berkhasiat sebagai obat batuk, kurap, disentri juga sebagai antiinflamasi, dan anti diabetes. Buah dan daun Eugenia uniflora digunakan sebagai peningkat kualitas astringent dan mengurangi tekanan darah tinggi (Bandoni et al, 1972). Hasil decocta daun Eugenia uniflora di Paraguai digunakan untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Selain itu juga dapat menurunkan metabolisme lipid dan dapat digunakan sebagai efek proteksi pada trigliserida dan level lipoprotein yang sangat rendah (Ferro et al., 1988). Daun Eugenia uniflora sebagai obat tradisional berkhasiat sebagai obat mencret (Hutapea, 1994). Aksi anti infamasi yang tinggi juga ditemukan pada daun Eugenia uniflora (Scapoval et al., 1994). Pada Brazilian folk medicine, buah Eugenia uniflora digunakan sebagai antidiare, diuretik, antirematik, anti-febrile, dan antidiabetik. Selain itu, ekstrak daun Eugenia uniflora juga sebagai agen hipotensif (Consolini et al., 2000) dan menghambat peningkatan level trigliserida dan glukosa plasma (Matsumura et al., 2000).

Antioksidan

Buah Dewa Ndaru yang kecil dan lucu ini mengandung senyawa karotenoid yang berkhasiat untuk antioksidan. Antioksidan didalam buah dewa ndaru ini sendiri bekerja untuk melawan radikal bebas yang masuk kedalam tubuh manusia. Selain buahnya, daunnya juga dapat dimanfaatkan juga karena daun nya sendiri memiliki senyawa fenolik yang juga mempunyai khasiat yang sama yaitu untuk antioksidan.
Lingkungan tempat tinggal kita yang dipenuli dengan polusi, asap rokok, makanan dan minuman yang mengandung bahan kimia tambahan dapat semakin memperkuat radikal bebas dan berakibat dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia, maka dari itu buah dewa ndaru yang unik ini dapat membantu kita untuk melawan radikal bebas pada tubuh.

Antibakteri

Selain buah dan daunnya, ternyata biji dari buah dewa ndaru yang mungil ini juga mempunyai khasiat untuk mengobati diare. Para peneliti mengungkapkan bahwa protein yang terdapat pada biji buah dewa ndaru ini mampu menghambat berbagai macam kuman yang menyebabkan terjadinya diare karena biji buah ini berkhasiat sebagai anti kuman diantaranya kuman diare. 

Mengatasi Rasa Sakit

Daun dari buah dewa ndaru ini mempunyai fungsi lain selain untuk antioksidan juga untuk obat rematik. Minyak atsiri yang terkandung dalam daun buah dewandaru ini dapat bekerja sebagai penghilang rasa sakit seperti sakit rematik, nyeri sendi, dan sebagainya.

Tekanan Darah

Buah dan daun dari buah dewa ndaru ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitasastringent dan mengurangi tekanan darah tinggi. Selain itu, daun buah dewandaru juga dapat digunakan untuk menurunkan kolestrol dan tekanan darah dan dapat menurunkan metabolism lipid yang digunakan sebagai efek proteksi..

Anti Kanker

Berbagai penelitian terhadap buah dewa ndaru ini ternyata membuahkan hasil. Buah ini dapat digunakan untuk obat anti kanker. Khasiat dari daun buah dewandaru inilah yang berfungsi dijadikan sebagai obat anti kanker. Beberapa penelitian tentang daun dari buah dewandaru ini juga diberitakan berkhasiat untuk anti kanker namun sampai saat ini para peneliti masih tetap melakukan penelitian terhadap daun buah dewa ndaru.

Aksesoris

Tidak hanya buah dan daun nya saja yang mempunyai manfaat, tetapi kayu dari pohon dewandaru juga dapat dimanfaatkan menjadi aksesoris seperti tasbih, gelang, batu cincin, dan kalung. Oleh masyarakat Jawa, pohon ini sarat akan mitos, mulai dari asal-usulnya hingga khasiat magis sebagai kayu sakti, maka dari itu mereka menjadikan kayu dewandaru ini sebagai aksesoris.
Secara umum, mengkonsumsi buah dewa ndaru dapat menambahkan jumlah asupan senyawa secara bertahap dan juga dapat mempertahankan kesehatan. Buah dewa ndaru juga dapat digunakan sebagai obat pencegah osteoporosis, kerusakan pembuluh darah, kanker, dan bahkan untuk pencegahan tumor.
Sebenarnya pengembangan buah dewa ndaru ini sangat bermanfaat dan mempunyai banyak khasiat, apalagi buah dewa ndaru ini dapat tumbuh di berbagai bagian di Indonesia karena Indonesia terkenal akan tanahnya yang subur. Di harapkan agar buah dewandaru ini dapat dipertimbangkan perkembangannya.

g. Penelitian tentang Eugenia uniflora Lam

Eugenia uniflora Lam. merupakan salah satu tanaman yang memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan sebagai obat antikanker. Beberapa penelitian mengenai khasiat daun Eugenia uniflora sebagai obat antikanker telah dilakukan.
Uji sitotoksik Eugenia uniflora L terhadap sel Hela menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat mempunyai efek sitotoksik yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak etanol dan kloroform. Uji sitotoksik dilakukan dengan menggunakan metode MTT dengan seri konsentrasi 5, 10, 25, 50, 125, 250 µg/ml. Nilai IC50 ekstrak etil asetat 241,546 µg/ml dan IC50 ekstrak kloroform 244,906 µg/ml. Sedangkan pada ekstrak etanol tidak dapat ditentukan nilai IC50 nya karena tidak menunjukkan potensi penghambatannya terhadap pertumbuhan sel HeLa (Handayani, 2006). Lee M.H. et al (2000) melakukan penelitian pengaruh Eugenia uniflora L terhadap Epstein-Barr Virus (EBV) yang sering berhubungan dengan Nasopharyngeal carcinoma (NPC). Empat senyawa tanin pada Eugenia uniflora L dan IC50 yang dimiliki yaitu gallocatechin (26,5 microM), oenothein B (62,3 microM), eugeniflorins D(1) (3,0 microM), dan eugeniflorins D(2) (3,5 microM). hasil penelitian menunjukkan bahwa eugeniflorins D(1) dan D(2) merupakan senyawa yang paling berpotensi dalam menghambat DNA polymerase pada EBV.
Dari hasil penelitian Dita Resya, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, membuktikan bahwa tanaman dewandaru mengandung polifenol dan komponen flavonoid yang cukup tinggi. ekstrak metanol pada buah dewandaru mengandung cynadin-3-O-&-glucopyranoside dan delphinidin -3-O-&-glucopyranoside, suatu antosian-antioksidan. Sedangkan pada ekstrak daunnya mengandung myricetin, gallocatechin, myricitrin, quercetin, dan juga quercitrin yang merupakan zat flavonoid antioksidan.

Manfaat antioksidan pada dewandaru dapat digunakan untuk menyehatkan kulit, mecerahkan kulit dan mengatasi keriput.

Pengembangan tanaman dewa ndaru ini sangat berguna mengingat khasiat yang diperoleh sangatlah besar. Apalagi tanaman ini dapat tumbuh di berbagai wilayah di Indonesia. Harapannya pengembangan dewa ndaru dapat ditingkatkan kedepannya.
Demikian beberapa manfaat dari buah dewandaru semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan dalam bidang herbal untuk menjaga kesehatan dengan memanfaatkan khasiat buah yang sehat pula. Dan dengan pola hidup yang sehat akan lebih menguntungkan, karena kesehatan adalah hal yang mahal harganya. Selamat mengkonsumsi dan memanfaatkan dewandaru.
Kami mohon bantuan untuk menyebarkan/membagikan informasi herbal ini untuk saling SHARE informasi kepada teman, sahabat, sanak saudara untuk menambah wawasan dan edukasi seputar manfaat alami di sekitar kita.Dan selamat berbagi. Salam santun dengan selalu doa terbaik buat semua. Aamiin.*AR.

Daftar pustaka

Consolini, A.E., and Sarubbio, M.G., 2002, Pharmacological effects of Eugenia uniflora (Myrtaceae) aqueous crude extract on rats heart, Journal of Ethno pharmacology,81,57-63. Ferro, E., A. Schinini, M. Maldonado, J. Rosner and G.S. Hirschman, 1988, Eugenia uniflora leaf extract and lipid metabolism in Cebus apella monkeys. Journal of Ethnopharmacology 24:321-325. Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid III, Departemen Kesehatan RI dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 29-30.
Lee, M., Chiou, J., Yen, K., and Yang, L., 2000, EBV DNA polymerase Inhibition of tannins from Eugenia uniflora, Cancer Letters, 154, 131-136.
Matsumura, T., Kasai, M., Hayashi, T., Arisawa, M., Momose, Y., Arai, I., 2000, A Glucosidase inhibitors fromParaguay an Natural medicine, Nangapiry, the leaves of Eugenia uniflora, Pharmaceutical Biology, 38, 302-307.
Schmeda-Hirschmann, G., C. Theoduloz, L. Franco, E. Ferro and A. Rojas De Arias, 1987. Preliminary pharmacological studies on Eugenia uniflora leaves: xanthine oxi-dase inhibitory activity, Journal of Ethnopharmacology 21:183-186.
http://ift.tt/1ptvmeY diunduh tanggal 3 Mei 2017.
http://ift.tt/2qEGcaK, diunduh tanggal 3 Mei 2017.
http://ift.tt/2picOSR, diunduh tanggal 3 Mei 2017.
http://ift.tt/2qE3Lkc, diunduh tanggal 4 Mei 2017.
http://ift.tt/2phVgXm /, diunduh tanggal 4 Mei 2017.

The post Amazing Dewandaru : Eugenia uniflora L yang Terabaikan appeared first on BEKASIMEDIA.COM.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama