Mading Sekolah Efektif sebagai Media Pendidikan Politik

Memilih pemimpin tidak bisa sembarangan. Agar tidak salah pilih, kita perlu mengenal para calon pemimpin terlebih dahulu. Dengan begitu, visi dan misi yang mereka bawa bisa sesuai dengan harapan.

 

Idealnya, itulah yang dilakukan para pelajar dan mahasiswa sebagai pemilih pemula dalam pemilihan umum kepala daerah (pemilukada). Nyatanya, banyak pelajar dan mahasiswa tidak mengenal calon pemimpin mereka. Tidak hanya itu, mencari tahu sendiri melalui berbagai saluran informasi seperti media massa dan internet pun mereka enggan. Padahal, pemilukada Kota Bekasi hanya tinggal hitungan bulan.

 

“Saya belum tahu siapa saja yang mencalonkan diPilkada. Soalnya, Partai dan KPU kurang menjangkau kalangan pelajar,” Kata Siswi SMKN 11 Kota Bekasi, Rosila saat menghadiri bincang politik yan diadakan Radar Bekasi di STMIK Bani Saleh, Margahayu, Bekasi Timur, Kemarin.

 

Menurutnya, Partai Politik dan KPU harus menyasar ke sekolah – sekolah memberikan pendidikan politik bagi pelajar.”Saya saja baru dapat info Pilkada dari diskusi yang diadakan Radar Bekasi. Sebelumnya tidak tahu kalau Kota Bekasi mau mangadakan Pilkada,” ujarnya.

 

Meski demikian, beberapa pelajar SMKN 11 Kota Bekasi ini memiliki trik tersendiri untuk nyoblos di tempat pemungutan suara (TPS) meski belum mengenal dengan baik calon pemimpin mereka.

 

“Kita pilih calon yang kenal saja. meski belum tahu seluk beluk visi dan misinya juga sih,” ungkapnya.

 

Selain itu, mereka juga akan memastikan kembali siapa saja calon kepala daerah yang akan maju. Caranya, dengan membaca poster calon kandidatnya.

 

“Dari situ mungkin saya bakal tahu tentang sosok dan visi misi para calon,” ujarnya.

Lain halnya dengan Intan, Mahasiswi STMIK Bani Saleh. Ia mengaku punya trik unik dalam memilih calon pemimpin di Kota Bekasi nanti.

 

“Paling dilihat dari mukanya. Mana kira-kira yang menyakinkan,” ungkapnya.

 

Ia sendiri sama sekali tidak memiliki bayangan siapa sosok yang akan dipilih sebagai pemimpin daerahnya kelak. “Mungkin asal pilih saja, tapi saya usahakan mulai mengenal para bakal calon yang mulai bermunculan,” tukasnya.

 

Guru SMKN 11 Kota Bekasi, Rahmatullah menyarankan agar sekolah menengah atas dan perguruan tinggi di Kota Bekasi  membentuk fasilitas komunikasi salah satunya “Mading Politik”.  Keberadaan Mading Politik bisa digunakan para pelajar terutama yang sudah memiliki hak pilih dan hak politik untuk saling bertukar informasi.

 

“Saya usulkan ke sekolah agar ada semacam ‘Mading Politik’, untuk sarana penyampaian informasi apapun tentang pemilihan umum,” ujarnya.

 

Menurutnya, selain untuk  sosialisasi, ‘Mading Politik’ juga bisa dijadikan sarana transformasi informasi antarsiswa. Pasalnya, tidak semua siswa, terutama pemilih pemula bisa mendapatkan kesempatan menerima sosialisasi langsung baik dari KPU, Panwaslu maupun instansi terkait lainnya.

 

“Akan sangat membantu jika “Mading Politik’ itu terwujud. Jadi nanti siswa bisa saling memberitahu soal infromasi pemilihan,” ucapnya.

 

Menurutnya, pelajar harus ikut beperan aktif, baik dalam menyalurkan hak pilihnya maupun dalam hal pengawasan. “Tidak hanya petugas yang mengawal suara, maupun mengawasi proses pemilu, tapi masyarakat juga, termasuk pelajar,” tandasnya. (Rmt)***

The post Mading Sekolah Efektif sebagai Media Pendidikan Politik appeared first on BEKASIMEDIA.COM.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama