BEKASIMEDIA.COM – Dalam rangka Hari Jadi ke 23, Ketua Umum Pusat Inkubasi Usaha Kecil (Pinbuk), Aslichan Burhan berharap semakin mampu memberdayakan masyarakat secara ekonomi terutama ekonomi syariah berbasis teknologi. Hal ini ia utarakan di sela-sela acara Milad ke-23 (Workshop Nasional Pemberdayaan Bisnis dan Keuangan Mikro Syariah di Era Digital Bertempat di Asrama Haji Pondok Gede pada Jumat (23/3/2018). Acara tersebut sekaligus menjadi ajang silaturahmi nasional (Silatnas) antara Pinbuk dengan Penggiat Ekonomi Mikro Syariah (BMT/KSPPS/LKMS).
“Kita berharap yang pertama ini sebagai bentuk mujahadah, jihad kita dalam pemberdayaan masyarakat serta dalam upaya mengembangkan inovasi dan kreativitas sesuai dengan perkembangan zaman,” ucapnya.
Burhan juga menyatakan Pinbuk sebagai lembaga pengembangan swadaya masyarakat (LPSM) sejauh ini semakin berkembang luas, terutama Baitul Maal Wa Tamwiil (BMT)-nya. Pihaknya juga pernah bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) juga pemerintah kota dan lembaga-lembaga terkait.
Kendati demikian, Burhan mengakui perkembangan zaman membawa tantangan tersendiri, oleh karena itu ia merasa perlu terus menguatkan jaringan-jaringan Pinbuk yang tersebar di seluruh Indonesia dengan cara banyak bersilaturahmi antar member di seluruh Indonesia dari Aceh, Papua, Kalimantan hingga pulau Jawa.
Selain itu, kata Burhan, hari-hari ini semacam ada tuntutan untuk menjawab tantangan zaman, di antaranya yang pertama, tantangan Perspektif Syariah, di mana praktik ekonomi syariah masih didominasi sektor keuangan dan praktik keuangan syariah masih didominasi akad jual beli murobahah (perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah).
“Atas tantangan itu, maka dalam workshop ini kita menghadirkan berbagai praktik syariah di sektor bisnis ritel seperti peternakan ayam ada Pak Hidayaturrahman dengan akad mudhorobah (bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal) menggalang ribuan investor shohibul maal mengelola lebih dari 1 juta ekor ayam petelur; Retail ada retail dan pengembangan lahan atau properti yang berbasis syariah. Demikian juga Kang Aka Bonanza dari Kopontren dengan Qini Mart hadirkan materi-materi untuk mengamankan akad yang sifatnya akad akad syariah yang hybrid yang diperlukan untuk kondisi saat ini,” lanjut Burhan.
Yang kedua adanya tantangan distrupsi keuangan di era digital. Saat ini keuangan di era digital, maka Pinbuk juga menghadirkan solusi atas tantangan itu berupa bagaimana layanan BMT berbasis Mobile (BMT Brancless atau BMT Corner) sebagai jawaban atas tantangan brancless banking dan juga ada Digital Community atau digital ecosystem.
“Tantangan ketiga adalah persoalan SDM dan Kompetensi. Dan juga tantangan persatuan gerakan (kejamakan). Maka Hari ini dengan silaturahim kita harapkan ini menjadi salah satu jawaban,” tukasnya.
Senada dengan Burhan, Ketua Pelaksana Workshop Pinbuk menyatakan pencapaian selama 23 tahun ini tidak lepas dari upaya Pinbuk yang sejak awal terus berusaha menguatkan dan menumbuhkan BMT dengan menguatkan jaringannya. Perkembangan zaman yang membawa tantangan tersendiri juga membuat Pinbuk terus berbenah terutama soal kemapanan dalam support Teknologi Informasi. (dns)
The post Milad ke 23, Pinbuk Harap Masyarakat Semakin Berdaya secara Ekonomi appeared first on Bekasimedia.com.
Sumber Suara Jakarta