Pendiri Global Course Ternyata Masih Muda

BEKASIMEDIA.COM – Pendirian yang teguh dan konsisten akan membuat hidup berubah 180 derajat dari keadaan sebelumnya. Hal yang dikagumi manusia di muka bumi adalah ketika mendapatkan benih dari apa yang mereka tanam, tentunya usaha tidak akan menghiana kerja keras.

Cepy Misbakhul Qolby adalah mahasiswa lulusan taun 2010 teknik mesin di salah satu PTN di Malang. Pria asal Lamongan ini kelahiran 1988. Di usianya yang bisa dibilang muda, ia mampu mengembangkan keahlian yang dimilikinya seperti pintar megambil peluang. Bukan hanya itu ia juga pendiri sekaligus pengajar di sebuah lembaga kursus yaitu Global Course.

Sejak tahun 2010, ia berinisiatif mengajak anak-anak di sekitar tempat tinggalnya untuk belajar.

“Berawal dari cita-cita kepengen punya yayasan pendidikan gratis, punya cita-cita menginspirasi anak- anak generasi penerus bangsa. Dan akhirnya iseng-iseng memulai dari nol, karena punya passion ngajar sejak zaman sekolah jadi tidak susah untuk ngajarin anak-anak” jelasnya.

“Belajarnya di ruang tamu rumah kakak, dengan kapasitas delapan anak dan tanpa memungut bayaran,” Jelasnya lagi.

Seiring berjalannya waktu anak-anak yang diajarinya mengajak teman-temannya dan perlahan berbayar dengan sukarela.
“Pada waktu itu aku juga bingung mau meminta bayaran berapa. Semakin lama semakin dikenal orang dan semakin banyak yang mau ikutan les,” keluhnya.

Tahun 2012 ia membuka pendaftaran dan lebih terstruktur mengikuti prosedur terutama iuran perbulan, walaupun masih banyak yang tidak mengikuti prosedur karena sosial ekonominya rendah.

Tepatnya tahun 2014 ia memulai membuka bimbingan belajar dengan nama Global Course by Cepy Misbakhul Qolby yang berada di Vila Indah Permai blok I.18 no 3, Teluk Pucung, Bekasi utara dengan 5 pengajar termasuk dirinya.

“Saat ini sedang bersinergi dengan UPTD SPNF SKB (Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar) Kota Bekasi. Membuka kelas standar nasional dan bilingual masih semacam tempat les rumahan karena izin ke Dinas Pendidikan masih dalam proses,” ungkapnya.

Pada dasarnya, kata Cepy menerapkan pendidikan karakter dalam kurikulum bimbel, tegas dan disiplin adalah kunci suksesnya. Ketika karakter anak-anak sudah terbentuk, makan nilai atau skor akademis akan mengikuti.

“Aku selalu memposisikan diri sebagai leader bukan boss, sehingga ikut bekerja bersama – sama dalam membangun bisnis ini,” ujarnya.

Seorang leader yang selalu berusaha mengakomodir segala masalah sistem dalam pelaksanaan setiap harinya. Melakukan evaluasi setiap minggu, memperbaharui pengetahuan baik hardskill maupun softskill sebagai bahan untuk mengajar.

“Aku jadi semakin dekat dengan masyarakat, banyak mengenal karakter anak satu sama lain. Mengenal karakter orang tua dalam mendidik anaknya. Menjadikan pribadi yang lebih sabar dan paham setiap anak punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bisa turut serta membangun lingkungan sekitar bimbel baik secara pendidikan ataupun ekonomi. Tempat bimbel juga sering dipinjam untuk kegiatan masyarakat baik pengajian ataulapun rapat-rapat pengurus RT sehingga sangat bermanfaat. Manfaat dari segi pendapatan ekonomi pun juga alhamdulillah lebih dari cukup.” lugasnya.

Penulis: Meriena Sri Widya Herman,
Mahasiswi Universitas Islam 45

The post Pendiri Global Course Ternyata Masih Muda appeared first on Bekasimedia.com.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama