Bekasimedia – Kini, fenomena baru tengah terjadi di masyarakat terkait alternatif moda transportasi. Jika dulu, menelepon taksi atau menelepon ojek langganan merupakan hal biasa yang bahkan luput dari pemberitaan, kini, malah bertambah banyak jasa transportasi by order via aplikasi Android.
Awal mula yang menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat adalah kehadiran Go-jek yang didirikan oleh Nadien Makarim awal tahun ini. Kini, persaingan jasa transportasi lewat pemesanan via aplikasi di gadget seolah semakin marak. Selain Go-jek, ada lima jasa transportasi lain berbasis aplikasi yang hadir di Indonesia. Apa sajakah itu?
1. Blu-Jek
Setelah Gojek marak dan semakin diminati masyarakat, kini muncul nama baru, Blu-Jek.
Dilansir dari beberapa sumber, belum resmi diluncurkan saja, jasa transportasi ini sudah diserbu banyak calon pengemudi. Bahkan sudah menutup pendaftaran sementara hingga akhir September. Sesuai namanya, pengemudi Blu-Jek memakai jaket dan helm berwarna biru. Meski awalnya media sosial melansir informasi bahwa Blu-Jek adalah turunan dari Blue-Bird, namun belakangan, Blue-Bird menyanggah informasi tersebut.
2. GrabBike
Selain Go-Jek dan Blu-jek, GrabBike yang didirikan oleh Anthony Tan juga muncul dengan tampilan “hijau” seperti Go-Jek. Dari jaket hingga helm-nya. GrabBike diluncurkan oleh Perusahaan GrabTaxi Grup. Menurut beberapa sumber, saat ini GrabBike terus berusaha meningkatkan jangkauannya, tidak hanya Jakarta.
3. Ojek Syar’i (Ojesy)
Jika Go-Jek, Blu-Jek dan Grab-Bike bisa untuk semua orang, Ojek Syar’i lebih fokus kepada penumpang perempuan dengan driver perempuan juga. Didirikan oleh Reza Zamir dan Evilita Adrian, Ojek Syar’i ini akan melebarkan jangkauan ke luar Surabaya seperti Jakarta, Depok, Bekasi, Yogyakarta, Malang, Sidoarjo, Solo dan Serang.
4. UberTaxi
Dalam deskripsi aplikasi yang dibuat Uber Technologies, layanan ini menyediakan jasa angkut untuk lebih dari 100 kota dan 30 negara. Pengguna bisa memesan kendaraan, layaknya taksi pribadi dan menggunakan aplikasi tersebut untuk menentukan titik lokasi keberangkatan. Uber Taxi tidak memiliki label di atap mobil seperti taksi pada umumnya, uber taxi adalah mobil pribadi biasa yang digunakan sang pengemudi untuk membawa penumpang yang sudah memesan via gadget, tidak berkeliling mencari penumpang. Hanya, keberadaan UberTAxi ini sering kali menuai masalah karena beberapa kali pengemudi harus berurusan dengan Polisi.
5. GrabTaxi
Grabtaxi adalah jasa transportasi mem-booking taksi via aplikasi. GrabTaxi ini adalah perusahaan di bawah kepemimpinan Anthony Tan yang sudah lebih dulu eksis ketimbang kemunculan UberTaxi belakangan. Para pengemudi GrabTaxi diberikan smartphone yang pembayarannya dicicil untuk menunjang aktivitasnya sebagai mitra GrabTaxi dan calon pengemudi juga diberikan pelatihan gratis tentang cara mengoperasikannya. GrabTaxi hanya berhubungan dengan para pengemudi, tidak dengan operator. Penyeleksian calon pengemudi juga ketat dan diawasi pekerjaannya. Grab Taxi sebelumnya sudah beroperasi di beberapa negara tetangga, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam.
Alternatif transportasi berbasis aplikasi kini memang semakin memudahkan masyarakat, karena dinilai lebih nyaman, aman, ekslusif dan cepat. Akan tetapi, tetap berhati-hati dan waspada untuk segala tindak penipuan terkait pemesanan jasa transportasi. (anr)
The post Setelah Go-Jek, Inilah Lima Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi yang Sedang Booming appeared first on Bekasi Media.
Sumber Suara Jakarta