Bekasi Menuju Hutan Beton, Persaingan Pengembang Properti Kian Marak

Bekasimedia- Pencanangan tahun 2017 sebagai tahun investasi dan perekonomian daerah yang didahului tahun 2016, sebagai tahun infrastruktur merupakan rangkaian perencanaan dari pemerintah kota Bekasi yang kini sedang berbenah diri mempersiapkan pembangunan di masa depan.

Maraknya pertumbuhan dan pembangunan “hutan beton” atau dengan kata lain pembangunan hunian modern di Kota Bekasi menjadi parameter wilayah ini menjadi sasaran investor dan pebisnis untuk berkompetisi di saat ini, utamanya bisnis properti.

Pertumbuhan pusat bisnis dan properti yang berkembang semakin pesat di Kota Bekasi menjadi salah satu alasan utama banyaknya perusahaan yang mau menanamkan investasinya di Kota Bekasi.

Seperti dikatakan CEO dan Founder Mandiri Putra Utama Group, Rony Teguh Arifianto kepada Bekasimedia.com , Kamis (14/4), bahwa para investor saat ini terus membidik daerah yang akan berkembang dan diharapkan bisa memberikan ‘capital gain’ yang lebih besar.

“Ciri khas daerah yang berkembang adalah makin bertumbuhnya pusat bisnis dan ritel. Dan saat ini, daerah yang sedang menjadi incaran para pengembang seperti kami adalah Bekasi,” jelas Rony.

Selain itu, dirinya yang merupakan seorang pengembang properti juga memiliki alasan kuat untuk memilih membangun perumahannya di Bekasi, yaitu karena properti masih menjadi alternatif investasi yang banyak digemari sampai saat ini.

“Jadi dengan adanya saling ketergantungan ini, di mana para investor pasti mencari tempat berinvestasi, ini tentu akan menjadi peluang emas di bidang properti. Pemilik (investor) selain bisa memperoleh pasif income dari rumah yang disewakan, juga dapat memperoleh capital gain (keuntungan dari kenaikan harga) yang menggiurkan,” terangnya.

Rony menyebutkan, bahwa kenaikan dari harga properti rata-rata mencapai tiga kali lipat harga inflasi. Di mana persentase pertumbuhan nilai sekitar 20 hingga 25 persen.

“Misalnya membeli properti di tahun 2016 ini dengan harga 350 juta, maka tahun 2018 nanti nilainya bisa mencapai 450 hingga 550 juta,” paparnya.

Selain itu, lanjut dia, resiko dalam berinvestasi di bidang properti masih cenderung kecil. Karena berinvestasi di bidang properti merupakan investasi jangka panjang.

“Investasi properti itu kan jangka panjang, namun kenaikan harga sudah bisa langsung dirasakan dalam jangka satu – dua tahun, atau setelah rumah jadi,” tandasnya. (dns)

The post Bekasi Menuju Hutan Beton, Persaingan Pengembang Properti Kian Marak appeared first on BEKASIMEDIA.COM.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama