Sambut Ramadhan, Warga Muslim Indonesia di Western Australia Kuatkan Ukhuwah

Bekasimedia – Suasana dingin di akhir pekan terasa menghangat ketika kaum muslimin Indonesia merapat di sebuah forum penuh manfaat. Forum ini tentu istimewa karena diselenggarakan dalam rangka menyambut bulan suci yang sudah teramat dekat lewat kerjasama berbagai organisasi Islam masyarakat Indonesia di Perth, Western Australia. Ya, forum ini tak lain merupakan Tarhib Ramadhan yang digelar di Bentley Community Centre, Minggu, (5/6/16).

Tarhib Ramadan yang mengusung tema, “Bersihkan Hati, Kuatkan Ukhhuwah Menuju Ramadan Di Hadapan”, bertujuan agar keterikatan hati di antara kaum mukiminin semakin kuat sehingga terwujud persatuan umat dan selalu tergerak untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.

Adalah seorang motivator juga penulis buku best seller “From Zero To Hero”, Ustadz Solikhin Abu Izzuddin yang diundang melalui  Cahaya hati Foundation yang hadir sebagai pembicara di tengah-tengah muslim Indonesia. Beliau dengan lugas dan semangat berusaha menyuntikkan gairah dalam menghadapi Ramadan.

Penuturan ustadz Solikhin diawali dengan mengutip perkataan seorang ‘ulama, Abu Bakar Al-Balakhy rahimahullah, “Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyiram dan Ramadhan adalah bulan memanen.” Kemudian beliau memancing dengan pertanyaan, “Lalu apakah yang kita tanam?” Peserta hanya terdiam menunggu jawaban, “Sungguh ialah keimanan. Yang diharapkan dapat kita tuai saat Ramadhan tamat,” demikian lanjutnya.

Ustadz Solihin pun melanjutkan paparannya sambil mempresentasikan secara visual lewat beberapa potongan slide. Beliau mengingatkan bahwa dalam menempuh pembelajaran di bulan Ramadhan setidaknya harus disiapkan beberapa hal berikut:

Awali ilmu dengan bersikap diam
Mendengar yang baik
Menghafal dengan serius
Penugasan ilmu secara rinci
Menyampaikan dan menyebarkan ilmu kepada orang lain

Adapun hasil dari berilmu itu akan tampak dengan beberapa indikasi ini:

Bertambah ilmu dan bertambah tawadhu’
Bertambah amal, semakin takut dan hati-hati
Bertambah umur, berkurang tamak dan rakus
Bertambah harta, makin dermawan dan rela berkorban
Makin bertambah pangkat makin dekat dengan sesama.

“Betapa berbahagia orang-orang beriman apabila persaudaraan mereka karena Allah ta’ala menjadi sebab diturunkannya naungan Allah atas mereka saat yaumul hisab,” tegas ustadz Solikhin.

Karena itu agar setiap mukmin memiliki jiwa kasih sayang dengan sesamanya dan mampu mengedepankan persatuan ummat maka pemahaman itu harus dibangun dari perubahan diri menjadi lebih baik. Dan sungguh bulan Ramadan mengandung banyak momentum  berharga bagi seseorang untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Di antaranya:

1. Momentum doa
Siapkan daftar doa dan lantunkan terus menerus sepanjang Ramadan. Berdoalah sepenuh jiwa dan secara utuh.

2. Momentum pelipatgandaan pahala luar biasa
Ibadah wajib dilipatgandakan hingga 70 kali lipat, yang sunnah pahalanya sama dengan ibadah wajib. Tetapi tetap prioritaskan yang wajib dan aturlah waktu sebaik-baiknya.

3. Momentum panjang umur
Dalam ramadhan terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam laylatul qadr.

4. Momentum maghfirah
Meminta maaf itu baik, memberi maaf lebih baik dan saling memaafkan sangat baik. Dua hal yang harus diingat: kebaikan orang pada kita dan keburukan kita pada orang lain. Dua hal yang harus dilupakan: keburukan orang pada kita dan kebaikan kita pada orang lain

5. Momentum Cinta
Melatih diri menahan lapar dan haus pada hakikatnya akan menimbulkan rasa empati pada mereka yang sehari-harinya hidup dalam kondisi memprihatinkan.

6. Momentum Syari’at
Menunaikan shiyam Ramadhan adalah salah satu penegakan syari’at dimana kejujuran menjadi panglimanya.

7. Momentum Infaq
Memberi buka puasa akan mendapatkan pahala puasa orang lain.

8. Momentum Dzikrullaah
Kosongkan diri saat dzikrullaah. Maknanya kita berusaha mengkondisikan hati agar dalam keadaan yang bersih, ikhlas, dan tak berdaya. Sehingga tumbuh kepasrahan total ketika berserah kepada Allah ta’ala.

Tak terasa hampir dua jam Ustadz Solihin berbagi motivasi sekaligus menjawab pertanyaan pemirsa dari kalangan ibu-ibu maupun bapak-bapak. Para peserta yang terdiri dari berbagai usia  nampaknya makin bersemangat menghadapi Ramadan dengan mengoptimalkan keikhlasan. Kehangatan persaudaraan islam pun kian terasa di akhir acara ketika kami menikmati suguhan makanan ringan yang disiapkan oleh para ibu dan saat menunaikan shalat ashar secara berjama’ah.

***

Perth, 5 Juni 2016
Vienna Alifa, penulis adalah warga Indonesia yang bermukim di Perth dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan keislaman disana.

The post Sambut Ramadhan, Warga Muslim Indonesia di Western Australia Kuatkan Ukhuwah appeared first on BEKASIMEDIA.COM.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama