Softlens, Memperindah Tapi Juga Bisa Membahayakan

Bekasimedia – Kacamata sudah ada dari zaman dahulu kala. Bentuknya pun berevolusi mengikuti perkembangan zaman yang ada. Akan tetapi, image culun pengguna kacamata ini tak bisa hilang begitu saja dari masyarakat walaupun bentuk dan gaya kacamata kini beranekaragam. Selain itu, penggunaan kacamata juga terbatas, misalnya pada bidang pekerjaan tertentu yang melarang penggunaan kacamata.

Kacamata selain identik dengan image culun juga memiliki  kekurangan lain. Misalnya, berat, risih, mengganggu, pusing, tidak fashionable, dan pegal. Namun, kini para pengguna kacamata tak khawatir lagi dengan kekurangan menggunaan kacamata tersebut karena sudah hadir softlens.

Softlens atau kontak lensa merupakan bahan bening tipis seperti plastik yang berbentuk seperti mangkok menyerupai kontak lensa sungguhan sehingga akan terpasang kuat pada permukaan kornea. Benda kecil ini bertekstur lembut dengan variasi warna.

Pada umumnya, softlens digunakan untuk membantu para pengidap mata rabun yang enggan atau tidak bisa menggunakan kacamata. Bola mata orang Indonesia biasanya ialah hitam atau kecoklat-coklatan. Berbeda dengan negara-negara di luar sana yang bola matanya lebih indah dan berwarna, kuning, biru, hijau, abu-abu, dan lain-lain. Soflens hadir dengan variasi warna mulai dari warna natural hingga warna yang mencolok. Karena keinginan memiliki bola mata dengan warna yang berbeda inilah menjadi faktor penggunaan softlens.

Selain memiliki variasi warna yang indah, softlens terdiri atas berbagai macam ukuran. Diameter softlens bermacam-macam. Tersedia ukuran 14 mm, 14.2 mm, 14.5 mm, 15 mm sampai 22 mm. Kalau mata kecil atau normal pakai yang 14 mm sepertinya sudah cukup. Jangan memilih diameter terlalu besar kalau mata kamu kecil.

Softlens juga membuat kaum wanita khususnya terlihat lebih cantik. Karena ukuran bola matanya yang besar sehingga seakan matanya berbinar-binar.

Kini merek softlens sangat banyak dengan penawaran harga yang bervariasi. Softlens dijual mulai dari harga 50 ribu rupiah di pasaran. Tentu harganya berbeda jauh jika kita beli di optik ternama ataupun dokter.

Perawatan softlens memang tidak mudah. Mulai dari bagaimana cara si pemakai menggunakannya, cara membersihkan softlens dan lain sebagainya. Pada umumnya, penggunaan softlens hanya 6-7 bulan. Setelah itu, softlens harus diganti dengan yang baru.

Efek Samping Softlens

Namun, penggunaan softlens ini menimbulkan beberapa perbedaan pendapat dari kalangan ahli. Sebagian ahli mata menyebutkan penggunaan softlens ini tidak masalah, tetapi sebagian berkata sebaliknya.

Menurut dr. Liliani Wijaya, SpM, seorang dokter spesialis mata di salah satu rumah sakit di Jakarta, ia sangat melarang pasien matanya menggunakan softlens. Sembari memeriksa mata pasien dengan tegas ia berkata, “jangan pakai softlens. Pokoknya tidak boleh! Softlens itu benda asing, jika dimasukan ke dalam mata walaupun dengan perawatan tertentu itu akan memiliki efek samping.”

Ditinjau dari beberapa pendapat para pengguna softlens, efek samping yang timbul akibat penggunaannya, yaitu iritasi. Iritasi ini bermacam-macam dari iritasi ringan hingga berat. Iritasi ringan biasanya mata merah akibat mata kita kekurangan oksigen. Bahayanya, jika sudah terkena iritasi berat yang timbul bukan hanya mata merah. Mata akan terasa panas sehingga selalu mengeluarkan air mata, perih, gatal, dan bengkak. Selain itu, iritasi berat ini biasanya tidak terjadi hanya dalam sehari melainkan 2-3 hari.

“Jika sudah terkena iritasi yang berat, bisa menyebabkan hal yang fatal. Bahkan tak sedikit yang harus dioperasi akibat penggunaan softlens ini. Juga bisa menimbulkan kebutaan.” kata dr. Liliana.

Walaupun dampak akibat penggunaan softlens ini bisa dibilang berbahaya, tak menyurutkan minat masyarakat. Buktinya masih sering digunakaan hingga saat ini. Bagaimana kita pintar dan telaten merawat softlens yang kita gunakan, melihat kecocokan dengan mata, dan selalu menjaga kebersihan. Baik kebersihan si kecil softlens maupun pemakainya.

Jika softlens tidak cocok dan mata mulai mengalami iritasi, seperti yang dikatakan ahli mata sebaiknya tidak dilanjutkan dan periksa kepada ahlinya karena mata ialah organ yang sensitif.

Oleh : Arssy Firliani
Mahasiswi PNJ prodi Jurnalistik (Penerbitan)

The post Softlens, Memperindah
Tapi Juga Bisa Membahayakan
appeared first on BEKASIMEDIA.COM.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama