Bekasimedia- Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi melakukan sosialisasi penggunaan Biosecurity kepada sejumlah perwakilan pedagang unggas dari seluruh pasar yang ada di Kota Bekasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Rumah Makan Griya Wulansari, Kamis (01/09).
Kepala Dinas Perekonomian Rakyat, Abdul Iman, mengatakan sosialisasi bio security dimaksudkan untuk menekan penularan penyakit unggas kepada manusia terutama di lingkungan pasar karena unggas yang didatangkan dari luar kota Bekasi belum diketahui kondisinya, juga pada umumnya tempat penjualan unggas di pasar tradisional Bekasi kurang dalam kebersihannya, sehingga kotoran berceceran.
“Di samping itu pula para pedagang kurang menyadari pentingnya membersihkan tubuhnya setelah behubungan dengan unggas, jadi dengan adanya sosialisasi ini, pesertanya yang umumnya kepala unit pasar, petugas kebersihan dan pedagang unggas di pasar dapat menyerap ilmu untuk diterapkan di lingkungan pasar, diharapkan nantinya para kepala unit agar dapà t menata kembali tempat penjualan dan pemotongan unggas supaya penyebaran penyakit unggs dapat ditekan penyebarannya,” paparnya.
Sosialisasi Biosecurity sendiri merupakan program kegiatan penyemprotan kandang-kandang unggas guna membunuh kuman-kuman yang ada pada unggas yang dapat menyebabkan timbulnya virus hewan menggunakan cairan disinvektan yang berfungsi membunuh virus Avian Encephalomyelitis (AE), yang biasa menyerang hewan unggas terutama ayam ternak.
“Jadi tujuan sosialisasi Biosecurity ini ialah kita memberikan pemahaman kepada para pedagang unggas yang ada di pasar-pasar diseluruh Kota Bekasi untuk melakukan Biosecurity terhadap kandang unggas guna membersihkan hewan unggas dari kuman yang menyebabkan virus atau penyakit seperti flu burung,” jelas Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispera Kota Bekasi, dr Satya Sriwijayanti kepada saluransatu.com, Kamis (01/09).
Program Biosecurity sendiri diakui wanita yang akrab disapa dr. Tia ini, merupakan program Pemerintah untuk menekan penyebaran virus unggas. Untuk sosialisasinya dilakukan setiap satu tahun sekali. Dan kegiatan penyemprotan biosecurity sendiri harus dilakukan oleh para pedagang unggas setiap hari sesudah melakukan aktivitas berdagang.
“Sejak berjalannya program biosecurity ini beberapa tahun yang lalu, sangat berdampak sekali terhadap penekanan penyebaran virus unggas, terutama virus flu burung. Sejak tahun 2014 lalu, tingkat penyebaran virus flu burung yang menyerang unggas di Kota Bekasi sangat menurun drastis bahkan mencapai nol persen. Jadi, dua tahun belakang ini sudah tidak ditemukan lagi adanya hewan unggas yang terkena flu burung,” ujarnya.
Jumlah pasar yang ada di Kota Bekasi sendiri berjumlah 54 pasar. Di mana 14 pasar yang merupakan milik Pemerintah Kota Bekasi dan 40 pasar lainnya merupakan pasar lingkungan. Di mana pada setiap pasar memiliki kurang lebih 20 pedagang unggas atau hewan ternak yang membutuhkan disinvektan untuk dilakukan biosecurity.
“Tiap pedagang biasanya menghabiskan satu liter disinvektan untuk biosecurity selama satu minggu. Disinvektan sendiri bersifat kental, jadi masih harus dilarutkan dengan air. Dan untuk penyediaan desinvektan sendiri ada dikantor kami dan biasanya didistribusikan oleh pengelola pasar,” tambahnya. (dns)
The post Dispera Sosialisasi Bio Security kepada Pedagang Unggas appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta