MediaTangerang.com, - Dalam dua hari kemarin rakyat Banten disuguhkan dengan deklarasi pasangan head to head Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumy dan Rano Karno-Embay Mulya Syarif. Kedua pasangan ini sama-sama ingin menarik perhatian warga dalam pencoblosan 15 Februari 2017 mendatang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pasangan WH-Andika komitmen pertamanya mengusung slogan antikorupsi. Ini memang terlihat menarik sekaligus lucu. Bahkan Andika, putra Ratu Atut dan keponakan Tb Chaeri Wardhana yang sekarang dibui karena korupsi, dengan enteng siap membenahi pemerintahan dari korupsi jika menang.
“Ini sangat lucu. Apa kita yakin seorang Andika yang keluarganya tersandung korupsi, serius usung slogan korupsi seperti saat deklarasi kemarin. Ini janji yang harus benar-benar tidak hanya dipegang Andika, tapi tanggungjawab Wahidin dan partai koalisinya,” tegas Koordinator Banten Bersih, Beno Novit, seperti ditulis Tangselpos.co.id.
Beno menganalogikan pengusungan slogan pemerintahan bersih antikorupsi itu ibarat orang mencari air di kolam yang isinya sudah keruh. “Jargon antikorupsi bagaimana, wong Andika yang ibu dan pamannya tersangkut kasus korupsi. Saya kira ini hanya akal-akalan program WH,” tukasnya.
Dijelaskan Beno, jargon antikorupsi yang diusung WH-Andika sudah gagal sejak awal saat WH memilih Andika sebagai wakilnya. “Padahal Andika adalah anak dari terpidana kasus korupsi. Ini hanya program tipu-tipu untuk menebus kesalahan WH meminang Andika,” tukasnya.
Kan Andika tidak tersangkut kasus korupsi? “Masalahnya bukan di situ. Harus diingat statemennya mantan Ketua KPK Abraham Samad saat mengungkap kasus korupsi di Banten. Abraham bilang bahwa korupsi di Banten ini adalah melibatkan keluarga,” pungkasnya.
Sementara, berbeda dengan pasangan Rano dan Embay Mulya Syarif yang kemarin menggelar deklarasi. Tidak ada kesan mewah, tidak ada panggung megah, pun tidak ada kesan foya-foya.
Begitulah suasana deklarasi pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarif di Stadion Ciceri, Kota Serang, kemarin. Rano memang calon yang merakyat dengan tidak menjadikan deklarasi sebagai ajang hura-hura.
Namun, susana yang dikemas dengan penuh kesederhanaan itu tidak mengurangi animo pendukung, simpatisan, dan rakyat yang datang dari segala penjuru Banten. Puluhan ribu warga tampak memadati acara deklarasi pasangan yang diusung PDIP, PPP dan NasDem ini. Kesederhanaan ini bisa jadi menenggelamkan pasangan Wahidin-Andika.
Rano-Mulya tidak membutuhkan artis nasional untuk mendatangkan massa. Baginya spontanitas massa yang datang mendukungnya adalah anugerah luar biasa. Panggung acara pun tidak megah seperti yang terlihat pada deklarasi pasangan sebelumnya. Hanya panggung biasa dan tenda tanpa hiasan yang dijadikan arena deklarasi.
Sederhana dan merakyat itulah sosok pasangan Rano- Mulya. Meski sekarang masih menjabat sebagai Gubernur Banten, Rano sepertinya tidak ingin glamour dan elit di mata pemilihnya. Saat deklarasi pun semua acara dibuat spontan tanpa ada rekayasa.
Deklarasi yang dihadiri ribuan pendukung diisi orasi politik dari mantan Ketua KPK Taufiqurahman Ruki, Wakil Sekjen DPP Ahmad Basarah, pengurus DPP PPP Irgan Chairul Mahfidz, para aktivis antikorupsi, seperti Uday Duhada, dan relawan pendukung Jokowi Pospera, dan lain-lain.
Hadir juga dalam deklarasi tersebut tokoh masyarakat Banten Muktar Mandala. Sementara, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri dan Ketua Umum DPP PPP M Romahurmuzy berhalangan menghadiri deklarasi.
Ketua Tim Pemenangan pasangan Rano-Mulya, Agus Setiawan mengaku tidak mengirim undangan secara khusus kepada massa untuk datang pada hari deklarasi kemarin. “Kegiatan ini bukan ajang kita untuk menyombongkan diri. Kita tidak mengundang, tetapi dengan kesadaran mereka datang kemari,” ungkap Ketua DPW PPP Banten ini.
Lihat saja, lanjut Agus, massa yamg datang seperti tukang becak, pedagang asongan dan masyarakat tingkat bawah lainnya yang dibebaskan hilir mudik di area deklarasi yang terpantau tanpa pengamanan ekstra. Lokasi dipilihnya yang jauh dari jalan utama. Tampaknya “Si doel” tidak ingin mengganggu aktifitas warga Kota Serang.
Seusai deklarasi, Rano-Mulya bersama tim menuju KPU Banten di Jalan Syeh Nawawi Albantani Nomor 7A Serang. Dengan menggunakan kendaraan oplet (kendaraan yang biasa digunakan Rano Karno saat menjadi pemeran Doel dalam film Si Doel Anak Sekolahan) rombongan melintasi sejumlah ruas jalan di Kota Serang.
Dalam deklarasi tersebut terungkap soal rencana pembangunan Banten yang sesuai dengan cita-cita pendirian Provinsi Banten. Program pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi akan terus diperjuangkan Rano-Mulya. Dalam orasi politik juga terungkap penolakan terhadap segala bentuk monopoli, karena Banten adalah milik rakyat Banten.
Mantan Ketua KPK Tafiqurahman Ruki menantang pasangan Rano-Mulya untuk memperbaiki Banten dan kembali pada khitah perjuangan pendirian Provinsi Banten. “Dulu, perjuangan pembentukan Provinsi Banten karena didorong niat dan tekad untuk mensejahterakan masyarakat.
Nah cita-cita tersebut harus bisa diwujudkan oleh pasangan ini. Untuk itu masyarakat Banten harus membulatkan tekad bersama-sama untuk memenangkan pasangan Rano-Mulya,” tegas Ruki.
Dalam orasinya Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah mengajak masyarakat Banten memenangkan pasangan Rano-Mulya untuk melanjutkan kepemimpinan Gubernur Banten. Sebab, kepemimpinannya dinilai sudah banyak menorehkan prestasi dan kemajuan di Banten.
Selain itu, Rano juga memiliki kedekatan dengan kepemimpinan di pusat, yakni Presiden Joko Widodo. “’Sebagai bukti kecintaan Bapak Presiden terhadap masyarakat Banten dan kedekatan dengan gubernur, kurang lebih sudah 18 kali Pak Presiden datang ke Banten selama beliau menjadi presiden. Bahkan terakhir Salat Idul Adha di Banten,” katanya.
Meskipun pasangan Rano-Mulya hanya diusung oleh tiga partai, PDIP, NasDem dan PPP, Basarah merasa yakin akan meraih kemenangan. “Walaupun hanya tiga partai, kami yakin kita akan mendapatkan kemenangan, dan saya harap kemenangan yang didapat diraih dengan kejujuran,” ujarnya.
Wakil Bupati Lebak yang juga Ketua DPC PDIP Lebak Ade Sumardi mengaku siap menjadi juru kampanye dan memenangkan pasangan Rano-Mulya, khususnya di Lebak. Soal adanya perbedaan pendapat di internal, semuanya sudah selesai ketika pengusungan sudah ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Dalam sambutannya, Rano Karno mengaku bersyukur kepada Ketua Umum DPP PDIP, Ketua DPP dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Maxi Gunawan, yang telah memberikan kepercayaan untuk maju sebagai pasangan kandidat dalam kontestasi Pilgub Banten.
“Ucapan terima kasih yang sama juga kami sampaikan kepada para alim ulama, tokoh-tokoh, dan seluruh rakyat Banten yang telah memberikan dukungan kepada kami. Penting kami utarakan, kepercayaan yang telah diberikan oleh PDIP, PPP, dan NasDem, serta dukungan segenap lapisan masyarakat Banten, telah membangkitkan optimisme pada diri kami untuk maju dan membaui aroma kemenangan dalam pemilihan nanti. Insya Allah,” ujarnya.
Secara pribadi, Rano juga mengaku sangat bersyukur bahwa atas takdir Allah telah berpasangan dengan H. Embay Mulya Syarief. Selain dikenal luas sebagai tokoh masyarakat, Embay juga salah satu pelaku sejarah yang secara aktif terlibat dalam proses pembentukan Provinsi Banten.
Rano menegaskan tekadnya berdua telah mengeras dan membatu. Pasangan ini akan berikhtiar hingga ke batas terjauh untuk bergerak dan memastikan Banten tegak di atas khittah dan niat awal pembentukannya. Yakni, meraih kemajuan di semua sektor kehidupan dan meningkatnya kualitas hidup seluruh warga Banten dari timur hingga ke barat, dari utara hingga ke selatan.
“Kami tidak ingin Banten dimonopoli secara terbatas, karena kami mengerti, Banten milik kita semua. Kami tidak ingin Provinsi Banten menjadi anak yang durhaka kepada ‘ibu yang melahirkannya’, yaitu rakyat Banten,” ucapnya.
Ketua KPU Banten Agus Supriyatna mengatakan sampai semalam baru dua pasangan yang mendaftar. “Sekarang (kemarin sore,red) yang sudah daftar, dua pasangan dari parpol. Dan tadi pagi (kemarin) kami menerima surat pengunduran diri pasangan calon perseorangan yaitu Yayan-Ratu Enong,” katanya.
Untuk tahapan selanjutnya, kata Agus, pada 24 sampai 29 September, KPU akan memverifikasi berkas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang sudah mendaftar. “Kita akan verifikasi. Termasuk ke sekolah yang bersangkutan dari SD sampai SMA. Kami akan cek satu per satu,” urainya.
Pada 24 September hari ini, kata dia, seluruh pasangan cagub dan cawagub akan mengikuti tes psikologi dan narkoba. “Besok (hari ini), akan ada tes psikologi dan narkoba di RSUD dr Drajat Prawiranegara, dan Senin lusa baru akan dilakukan tes kesehatan di tempat yang sama,” ungkapnya.
Sumber
via Media Tangerang
Tags
tangerang