HELAAN DERA NAFAS
Menapaki hiruk pikuk jalan terdengar beriringan
Memadu arah yang mulai menabur mimpi nyata
Daku menggores tinta dihelaian rangkap lembaran
Pena itu mulai bergerak seakan menggoncang penglihatan
Deruan itu daku ratapkan atas jerih payahmuCucuran keringat menjadi saksi bisu …
Betapa luasnya nuansamu untuk kesuksesankuMatahari menyengat terik …
Mengoyak rataan pelindung semula …
Dahaga mengampiri memulai aksinya mencekik
Basahan diwajahmu lambang radar perjuangan
Tak kau pinta peti yang berisi logam kuning
Tak kau hirau besaran sebutan jabatan
Hanya tumpahan sederhana …
Mimpi yang tak menghapus jejakku
Tak lunturkan perisai sebagai anakmuKulontarkan panggilan penuh kehangatan
Sosok seorang ayah menjabat erat jemarikuTahukah kau ayah ?
Mengertikah kau ayah ?
Darimulah topangan hidup kugenggam …
Bersamamulah gelombang lautan kulalui …Wajahmu terkadang menghitam bahkan memucat
Lenganmu yang dulu kuat menggendongku
Kini berdetak saat memulai perjalanan
Bukankah sorotan matamu hendak ingin memandang ?
Suksesku dimasa depan mimpi berharga bagimuCelah tawamu sehelai selimut bagiku ayah …
Sebutir tangismu menjadi payung pengusik rintanganku ayah …
Jelmaan kalimatmu menyongsong tetesan keberanianku ayah …
Gelitikan senyummu membendung surga kecilku ayah …
Engkau memberiku serpihan arti kehidupan
Pangakat dan kekayaanku pun tak pantas dijejerkan
Dengan setiap tongkat yang tak usang menopangDaku bersyukur memilikimu ayah …
Kuhentakkan pijakan bersamamu ayah …
Bergandeng denganmu daku dalam kesempurnaan
Ribuan terima kasih seolah menjadi lambang
Kiranya kehadiranmu tak mampu ditepiskanDaku menyayangimu ayah …
Hingga tata surya terhenti berfungsi …****
Puisi karya Safira Salsabila, siswi SMAN 1 Tapaktuan, Aceh Darussalam
The post [PUISI] Helaan Dera Nafas appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta