BEKASIMEDIA.COM – DPRD Kota Bekasi menyoroti dunia pendidikan di bawah kepemimpinana Pepen-Ahmad Syaikhu saat ini sudah berjalan baik. Namun, di sisi lain masih banyak juga yang perlu dibenahi. Terutama tentang kesejahteraan para guru TKK dan honorer. Belum lagi tentang nasib para guru yang kini diambil alih provinsi.
Hal ini disampaikan Murfati Lidianto, politisi partai Gerindra, saat ditanya seputar kondisi dunia pendidikan di kota Bekasi.
“Untuk monitoring dan evaluasi pendidikan di sekolah- sekolah kota Bekasi sudah berjalan baik. Namun tentu masih banyak yang perlu dibenahi,” katanya, (4/5).
Perihal keteladanan sendiri, Murfati yang juga anggota Komisi 4 DPRD Kota Bekasi ini merasa kepala sekolah dan guru di kota Bekasi sudah memberi contoh yang baik. Kuncinya, tutur kata yang baik akan menjadi salah satu teladan bagi para murid.
“Pendidikan berkarakter dan keteladanan untuk kepala sekolah dan guru-gurunya sudah bisa dijadikan contoh di kalangan murid juga kalangan masyarakat.
Karena dari segi SDM dan pengalaman Kepsek dan guru-guru sudah berpengalaman dan teladan mereka sudah kelihatan bagus dari cara mengajar, cara menyampaikan bahasa mereka ke muridnya dan tutur bahasanya memakai bahasa Indonesia yang baku,” imbuhnya.
Saat disinggung mengenai nasib para guru TKK dan honorer yang diambil alih provinsi, Murfati menyatakan yang penting dijaga kesejahteraannya. Dengan menggaji sesuai UMR misalnya. Agar proses KBM tidak terganggu lantaran kesejahteraan guru yang kurang diperhatikan.
“Pemerintah harus dapat bertanggung jawab kepada para guru SMA/SMK honorer atau TKK yang kini diambil oleh provinsi. Dalam peoses transisi ini masih ada titik lemahnya, sebenarnya. Banyak ditemukan gaji TKK masih kurang layak alias kesejahteraan masih dibl bawah UMR,” kata Murfati kemudian.
Ia menyarankan Pemkot bisa mengkaji kembali gaji bagi guru TKK. Setidaknya, kata dia, gaji mereka harus di atas UMR, supaya bisa lebih fokus mengajar.
“Kepala daerah dan kepala Dinas Pendidikan sangat berperan untuk kemajuan dunia pendidikan. Bagaimana pendidikan sekolah mau bagus kalau gaji guru TKK masih kecil? jadi perlu dikaji dan disatukan dulu misi ini ke kepala daerah agar dapat memperjuangkan nasib guru TKK,” sambungnya.
Ia mencontohkan Jakarta, sudah lebih baik dalam hal gaji guru TKK dan honorer.
“Di provinsi sudah memperhatikan gaji guru TKK rata-rata sama dengan UMR,” imbuhnya.
Terakhir, ia berharap di hari Pendidikan Nasional ini pelajar bisa lebih menghargai guru baik di kelas maupun di luar kelas. Supaya ilmu yang didapatkan juga optimal.
“Hargailah waktu dan pergunakan untuk menguasai beberapa mata pelajaran untuk bekal skill di kemudian hari, terutama pelajaran pokok bahasa Indonesi, bahasa Inggris, matematika dan sains,” tukasnya.
Sementara kepada masyarakat dan orang tua, Murfati berharap kedua elemen ini ikut mendukung dengan cara memantau perkembangan anak-anak (pelajar) dalam proses belajar mengajar.
“Harus ikut memantau anak anak murid di dalam proses belajar jangan hanya bertumpu ke guru di sekolah,” pungkasnya. (dns)
The post Politisi Perempuan Gerindra Soroti Hardiknas dan Kesejahteraan Guru Honorer appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta