Ayah, Pahlawan Mulia dalam Keluarga

Siapa yang tidak kenal dengan seseorang ini?

dia merupakan pemimpin dan kepala rumah tangga

tak kenal lelah untuk selalu mengayomi rumah tangga

setiap langkah perjuangannya menggetarkan hati

keringat kerja kerasnya selalu diiringi dengan senyuman

Sosok tersebut ialah Ayah. Ia selalu memberikan warna-warni nilai kehidupan untuk menghadapi kerasnya hidup ini. Berbagai rintangan & hambatan selalu dibayarkan dengan senyuman. Tak pernah ada kata menyerah untuk memberikan hal terbaik di dalam bahtera keluarga. Semua duri-duri kehidupan, ia lalui dengan terus berdoa dan berikhtiar kepada sang pencipta.

Semangatnya tak pernah reda untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Ia rela mempertaruhkan waktunya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, demi mencari sesuap nasi untuk menyambung hidup keluarga tercinta. Ayahku bukanlah tamatan Peguruan Tinggi, melainkan hanya lulusan SD. Pekerjaan beliau sehari-hari sebagai penjual nasi uduk, ketupat sayur, dan gorengan di pom bus Sumber Alam Bekasi.

Setelah usai berjualan, Ayahku berganti profesi menjadi penjahit (vermak levis). Walaupun vermak levis tersebut bukanlah usaha milik Ayahku, melainkan usaha milik temannya, tetapi tak pernah mengecewakan hati temannya. Ia selalu memberikan yang terbaik untuk memajukan usaha temannya tersebut.

Ia mengajarkan untuk menjalani hidup ini dengam rasa syukur. Saya ditanamkan benih dalam hatiku untuk hidup tidak bergengsi serta jalanilah semuanya dengan apa adanya.

Kebahagiaanku bersamamu tak bertahan lama, karena diusiaku 9 tahun, kau dipanggil Tuhan untuk berpulang ke rahmatullah selama-lamanya. Sungguh hati ini sedih sekali kehilangan sosok pemimpin hebat dalam keluargaku. Semua yang telah kauperjuangankan dan ajarkan untukku, pasti ku laksanakan dengan semangat juang yang tinggi.

Sebelum meninggal, Ayah bepesan kepadaku untuk menjaga dan menjadi tulang punggung dalam keluarga menggantikan posisinya. Ayahku mempunyai penyakit paru-paru akibat kebiasaan merokok setiap hari. Aku kehilangan sesosok pahlawan dalam keluarga yang menghiasi semua langkah perjalanan hidupku untuk menjadi pribadi yang berguna bagi masyarakat luas terutama di lingkungan keluarga.

Memang engkau tak mengandung dan melahirkan ke dunia, tak menyusuiku, tetapi engkaulah yang mencari nafkah untuk membiayai proses terlahirnya aku ke dunia ini. Aku hanya bisa mendoakanmu di setiap sholatku, supaya engkau bahagia hidup di alam sana dan ditempatkan oleh Allah posisi yang terbaik. Semua pengorbananmu selalu ku ingat sampai kapanpun, karena namamu selalu hidup di dalam sanubari hatiku. Selamat jalan Ayahku tercinta, selamat menempuh kehidupanmu yang baru di sana, dan satu ucapan dari anakmu untukmu, “I Will Always Love You Ayah.”

Oleh: Nino Eka Putra

The post Ayah, Pahlawan Mulia dalam Keluarga appeared first on BEKASIMEDIA.COM.



Sumber Suara Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama