Bekasimedia – Dalam kehidupan manusia pasti pernah mengalami stres. Stres disebabkan oleh tuntunan fisik, lingkungan dan situasi sosial yang merusak dan tidak terkontrol. Stres merupakan suatu kondisi yang melibatkan beban rohani seseorang ketika berhadapan dengan berbagai persoalan hidup. Dengan datangnya beban rohani ini, orang tersebut harus bertindak, menyesuaikan, serta mengontrol segala sesuatunya agar tetap seimbang.
Stres dapat berpengaruh positif maupun negatif. Bila dilihat dari sisi positifnya, mendorong orang untuk membangkitkan kesadaran dan menghasilkan pengalaman baru. Sedangkan untuk sisi negatifnya, berdampak pada gejala fisik, gejala psikologis, dan gejala perilaku.
Menurut Marisya, mahasiswa psikologi UI, penyebab stres yang paling utama itu tekanan dari luar diri, memiliki neurotik rendah dan self esteemnya juga rendah. Rata-rata yang mengalami stres berkisar umur 20 tahun ke atas yang disebabkan oleh tuntunan hidup dari luar lingkungan dan bukan dari diri dia.
“Wanita dua kali lebih rentan mengalami stres dibanding pria. Karena wanita lebih emosional sedangkan pria lebih logic irrational (logika yang tidak rasional). Bila secara psikologis, wanita itu lebih mudah sensitif dibandingkan pria, karena bila pria sedang menghadapi suatu masalah biasanya tidak ambil pusing berbeda dengan wanita,” tutur Marisya.
Stres bisa terjadi pada siapapun. Yang mengalaminya akan merasa hidupnya hampa. Muncul kegelisahan dan selalu dihantui oleh beban pikiran. Bahkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari pun tak ada gairah. Seakan-akan tak punya semangat hidup, hilangnya rasa kepercayaan diri, dan pupusnya tujuan serta harapan hidup yang sudah dibangun oleh diri.
Dari beberapa kasus penderita stres, ada yang sampai berujung kepada kematian akibat bunuh diri. Seperti halnya mahasiswa FIB UI berinisial EB yang tewas bunuh diri akibat stres yang dialaminya. Padahal bunuh diri merupakan hal konyol yang tak perlu dilakukan. Karena perbuatan tersebut bukanlah perilaku terpuji dan dilarang oleh Tuhan.
Oleh karena itu, cara untuk mengatasi stres seperti dilansir dari berbagai sumber sebagai berikut:
– Mendekatkan diri kepada Tuhan dengan beribadah
– Melakukan hobi
– Komunikasi dengan orang lain bila ada masalah,
agar menemukan solusi.
– Meditasi
– Mandi atau berendam
– Pemijatan
– Berteriak lepas dengan suara lantang.
– Olahraga
– Rekreasi atau berlibur
– Isirahat atau tidur yang cukup.
– Makanan sehat
– Aromaterapi
– Tertawa.
– Mendengarkan musik.
– Berpikiran positif.
– Melakukan seks atau berhubungan intim terhadap pasangan,
bagi yang sudah berumah tangga.
Ketahuilah bahwa setiap orang mempunyai kecenderungan untuk mengalami stres dengan cara yang berbeda. Sebetulnya mengendalikan stres tidak sesulit seperti yang dipikirkan, ini hanya masalah bagaimana kita melihat sesuatu dari sudut yang berbeda. Dengan ini diharapkan pembaca lebih paham lagi dalam mengenali stres dan semoga bermanfaat.
Oleh : Nino Eka Putra
Mahasiswa PNJ Prodi Jurnalistik (Penerbitan)
The post Mengenali Stres dan Cara Mengatasinya appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta